TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Selasa, 11 Oktober 2022, mengingatkan kembali Moskow sudah membuka pintu dialog dengan negara – negara Barat untuk membahas perang Ukraina. Namun sejauh ini belum ada proposal serius yang akan dinegosiasikan.
Dalam sebuah wawancara televisi, Lavrov mengatakan Rusia sudah punya itikad untuk melakukan kontak dengan Amerika Serikat atau Turki guna mengakhiri perang Ukraina yang sekarang sudah berjalan delapan bulan.
Baca juga: Rusia Bombardir Kyiv, Kantor Kedutaan Jerman Ikut Jadi Korban
Bangunan yang rusak setelah dihantam serangan udara Rusia di Bakhmut, Wilayah Donetsk, Ukraina,9 Mei 2022. Polisi Wilayah Donetsk/Handout melalui REUTERS
Ajakan Lavrov ini kembali disinggung setelah serangkaian kekalahan menyakitkan yang dialami Rusia, yang di mulai sejak September 2022. Lavrov menekankan, Rusia menerima kekalahan.
Sebelumnya, otoritas termasuk Juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby menyebut Amerika Serikat juga terbuka untuk dialog. Hanya saja, Rusia yang menolaknya.
“Itu adalah sebuah kebohongan. Kami tidak pernah menerima tawaran yang serius untuk melakukan kontak,” kata Lavrov menjawab omongan Kirby.
Menurut Lavrov, Rusia tidak akan pernah menolak kalau Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Joe Biden akan dipertemukan dalam KTT G20 pertengahan November 2022 mendatang di Indonesia. moskow bahkan akan sangat mempertimbangkannya kalau ada ajakan sungguh-sungguh perihal ini.
“Kami telah berkali-kali mengulanginya kalau kami tak pernah menolak pertemuan. Jika ada ajakan, kami akan mempertimbangkannya,” kata Lavrov.
Terkait kemungkinan Turki untuk menjadi tuan rumah pembicaraan Amerika Serikat dan negara-negara Barat soal perang Ukraina, Lavrov menyebut Moskow siap menjadi pendengar untuk segala saran. Namun, tidak dapat mengatakan apakah ini akan membuahkan hasil segera.
Sebelumnya layanan gawat darurat Ukraina menyatakan total sedikitnya 11 orang tewas dan 64 orang luka-luka dalam serangan pada Senin pagi, 10 Oktober 2022, di seluruh Ukraina. Agresi itu yang terbesar dan terluas sejak awal perang. Ibu kota Kyiv dihantam oleh beberapa rudal Rusia, yang pertama sejak akhir Juni 2022.
Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan tentara Rusia meluncurkan puluhan rudal dan drone buatan Iran ke Ukraina dalam serangan Senin, 10 Oktober 2022. Sasarannya adalah wilayah sipil dan fasilitas energi di 10 kota.
Zelensky menegaskan pihaknya tidak akan gentar dengan ancaman teror Rusia. Ukraina akan terus maju di medan pertempuran.
Sumber: Reuters
Baca juga: Volodymyr Zelensky Percaya Putin Serius soal Senjata Nuklir
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.