TEMPO.CO, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir pada 1 Oktober 2022, berdiskusi dengan mahasiswa Indonesia, yang sedang kuliah di Inggris. Pertemuan dilakukan di kampus London School of Economic (LSE).
Pada kesempatan tersebut, Erick mempromosikan ekonomi Indonesia yang tumbu sebesar 5 persen per tahun. Pertumbuhan ekonomi ini konsisten paska-pandemi Covid-19 sehingga menjadi kunci Indonesia menjadi negara yang mendominasi kekuatan ekonomi di dunia di tahun 2045.
“Ada empat faktor penentu yang perlu jadi agenda prioritas: hilirisasi sumber daya alam, pemanfaatan pertanian dan sumber daya laut, ekonomi digital, dan industril kreatif,” ucap Erick. Ia menuturkan salah satu pendorong ekonomi Indonesia paska-pandemi COVID-19 adalah kontribusi BUMN dan seluruh anak usaha.
Berdasarkan data Kementerian BUMN, realisasi setoran dividen BUMN pada tahun anggaran 2022 mencapai Rp 39,7 triliun atau lebih besar dibanding target awal sebesar Rp 36,4 triliun. Pada 2023, setoran dividen kepada pemerintah diperkirakan melonjak menjadi Rp 43,3 triliun
Selain itu, total aset BUMN tetap tumbuh kendati di masa pandemi. Naik sekira 8 persen, dari Rp 8.312 triliun pada 2020 menjadi Rp 8.978 triliun pada 2021. Laba bersih BUMN juga meroket dari Rp 13 triliun pada 2020 menjadi Rp 125 triliun pada 2021.
Erick juga menekankan peran BUMN sebagai fondasi bagi ekonomi kerakyatan dan menyeimbangkan peran pemerintah dan sektor swasta.
“Misal, ada kebutuhan pembangunan infrastruktur di daerah yang tidak bisa dikerjakan swasta sehingga dikerjakan oleh BUMN. Selain itu, pengadaan vaksin tidak bisa hanya dilakukan oleh APBN, maka BUMN hadir untuk mempercepat prosesnya,” ungkap Erick.
Gatot Subroto, Ketua Doctoral Epistemic of Indonesian in the United Kingdom atau disingkat Doctrine-UK, menilai capaian yang diraih BUMN karena keberhasilan tata kelola. Ia mengatakan transformasi bisnis dan perampingan organisasi membuat BUMN bergerak lebih lincah.
“Kementerian BUMN berhasil melakukan perampingan 108 menjadi 41 BUMN, dan memperbanyak jumlah milenial di level manajemen sebagai bagian dari penataan sumber daya manusia,” ucap Gatot yang merupakan mahasiswa PhD bidang Organisasi dan Manajemen di University College London, Minggu (2/10).
Gatot berharap, BUMN dapat memberikan ruang lebih luas kepada para mahasiswa doktoral lulusan Inggris untuk dapat berkolaborasi khususnya di bidang riset dan inovasi. Ada 250 pelajar doktoral Indonesia yang tergabung dalam Doctrine UK dengan beragam penelitian yang inovatif dan siap bekerja sama dengan BUMN untuk menyelesaikan masalah-masalah di Indonesia.
Hal ini pun diamini oleh Moses Siregar, Presiden LSE Indonesian Society. Ia mengakui minat para mahasiswa untuk bekerja di perusahaan pelat merah kian meningkat akibat transformasi wajah BUMN.
“Banyak rekan-rekan saya yang seteleh lulus studi berencana bekerja di BUMN atau mendirikan perusahaan rintisan dan berkolaborasi bersama perusahaan BUMN,” ujar mahasiswa jurusan Politik dan Hubungan Internasional di LSE tersebut.
Baca juga: Tragedi Stadion Kanjuruhan, Menteri BUMN Erick Thohir: Sepak Bola Seharusnya Jadi Pemersatu
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.