Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Hungaria Tinggal di Yurt demi Tekan Biaya Energi, Apa Itu?

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Mihaly Pogany meninggalkan tenda yurtnya di pertaniannya dekat Kecskemet, Hongaria, 29 Agustus 2022. REUTERS/Bernadett Szabo
Mihaly Pogany meninggalkan tenda yurtnya di pertaniannya dekat Kecskemet, Hongaria, 29 Agustus 2022. REUTERS/Bernadett Szabo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - David Zih, yang bekerja di industri film Hungaria, tidak pernah menyangka dia akan tinggal di yurt untuk menghindari melonjaknya biaya hidup. Dia merencanakan sebuah rumah dengan teras dan pemandangan di sebidang tanahnya di dekat Budapest.

Tetapi biaya konstruksi dan harga energi  yang meningkat telah memaksanya untuk memikirkan kembali. Kepala teknisi kamera berusia 37 tahun itu telah membeli yurt, tenda besar berbentuk lingkaran seperti kubah seperti yang digunakan oleh orang-orang nomaden di stepa Asia Tengah.

"Pada saat yurt siap, harganya akan menjadi setengah dari harga rumah sederhana. Saya mendapat penawaran untuk rumah seperti itu di musim semi dan pada musim gugur biayanya naik 30% lagi," kata Zih.

Rumah barunya, dengan jendela dan lantai kayu berinsulasi, serta dinding dan langit-langit kayu berpalang yang dilapisi insulasi dan kedap air, seluas 80 meter persegi. Tenda kubah ini berdiri di antara pohon-pohon pinus di Budakeszi dan selesai sebelum musim dingin datang.

Zih, yang sebelumnya tinggal di flat sewaan dengan sistem pemanas komunal, mengatakan begitu dia pindah, dia akan menghemat besar di yurt yang akan dia panaskan menggunakan pemanas listrik di dinding.

Zih adalah salah satu dari orang Hongaria yang memilih yurt sebagai akomodasi permanen mereka karena krisis energi.

Pembangun yurt, Gabor Adorjan, mengatakan pesanan melonjak dan dia penuh dipesan hingga musim panas mendatang, semuanya dengan pesanan untuk yurt ukuran terbesar yang biasanya digunakan sebagai rumah.

Dia memperkirakan sekitar 1.000 yurt ada di Hongaria sekarang, dengan peningkatan jumlah yang digunakan sebagai rumah. Sebelumnya, mereka hanya digunakan untuk turis atau tempat tinggal sementara.

Petra Pogany-Bago menyiapkan makan siang saat suaminya Mihaly bekerja di tenda yurt mereka di dekat Kecskemet, Hongaria, 29 Agustus 2022. REUTERS/Bernadett Szab

Rumah masa depan

"Ada yang mengatakan akan tetap seperti ini di masa depan mungkin karena banyak orang memilih ini bukan hanya karena kenaikan harga energi tetapi juga karena kenaikan harga konstruksi," kata Adorjan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Membangun yurt hingga seukuran milik Zih akan menelan biaya kurang dari 10 juta forint (sekitar Rp358 juta), kurang dari seperempat biaya membangun rumah kecil.

Pembangunan yurt terbesar membutuhkan waktu sekitar tiga hari. Ada sekitar selusin pembuat yurt di Hongaria, dan kebanyakan dari mereka mengatakan bahwa mereka mendapat banyak pertanyaan dan pesanan baru.

Yurt lebih murah untuk dipanaskan, karena udara bersirkulasi dalam satu ruang bundar yang menahan panas lebih lama, sementara dindingnya diisolasi, kata Adorjan.

"Bahkan kompor kecil bisa memanaskan yurt dalam waktu singkat," kata Adorjan.

Keluarga Pogany, yang tinggal di sebuah peternakan dekat Kecskemet di Hungaria timur, hidup dari beternak domba dan menanam labu, pindah ke yurt mereka tiga bulan lalu.

Biasanya, mereka hanya memanaskan satu ruangan dengan tungku kayu di rumah lama untuk menghemat biaya, dan itu pun menjadi dingin di pagi hari. Sekarang mereka cukup menggunakan kompor dan pemanas lantai listrik di yurt mereka, yang didekorasi dan ditata seperti apartemen, dengan gambar, tanaman, sofa, tempat tidur, meja makan, dan area dapur yang rapi.

Mereka berharap anak mereka bisa tetap hangat dengan biaya energi ;eboih murah. Mereka berencana tinggal di yurt selama bertahun-tahun, sambil mencoba menabung untuk membangun kembali rumah pertanian lama mereka.

"Bagi saya ini sangat melegakan... Saya tidak takut kami kedinginan karena saya tahu kompor akan membuat kami tetap hangat," kata Petra Pogany-Bago, pengasuh bayi berusia 22 tahun, sambil duduk di samping suaminya,di rumah mereka yang nyaman di sebuah kota kecil di Hungaria.

 Reuters

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

1 hari lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah


Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

1 hari lalu

Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com
Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

MIrip dengan keluhan peserta Ferienjob di Jerman, sejumlah mahasiswa magang kerja di Hungaria menyebut proram ini bukan magang melainkan TKI.


Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

3 hari lalu

Power plan PLTP Lumut Balai I, Semende Darat Laut beroperasi sejak 2019. Dari pembangkit milik PT. Pertamina Geothermal Energy area Lumut Balai, energi sebesar 55Mw dialirkan untuk menjaga sistem kelistrikan di Sumbagsel. TEMPO/Parliza Hendrawan
Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.


Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

8 hari lalu

Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 18 April 2024. Blair sebelumnya diminta Jokowi membantu mempromosikan IKN ke dunia internasional. Tony Blair menyebut pemerintah dapat melakukan promosi ke beberapa negara lain seperti pemerintah Persatuan Emirat Arab (PEA) dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT), serta sejumlah perusahaan asing di kawasan Asia untuk berinvestasi di IKN. TEMPO/Subekti.
Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

Jokowi dan Tony Blair mengadakan pertemuan di Istana Kepresidenan hari ini.


Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

8 hari lalu

Ferienjob. Istimewa
Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.


Sudin Jakarta Pusat Beri Bantuan Tenda Darurat, Selimut, dan Makanan Korban Kebakaran

8 hari lalu

Kebakaran melumatkan tiga rumah warga di permukiman warga di Jalan Kemayoran Gempol, Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu, 17 April 2024. Kebakaran itu terjadi sekitar 13.00 WIB. TEMPO/Ihsan Reliubun
Sudin Jakarta Pusat Beri Bantuan Tenda Darurat, Selimut, dan Makanan Korban Kebakaran

Dinas Sosial DKI Jakarta melalui Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat menurunkan bantuan berupa tenda darurat, selimut, dan makanan kepada korban kebakaran.


Kementerian Pertahanan Israel Disebut Akan Beri 40 Ribu Tenda ke Warga Gaza Sebelum Serang Rafah

15 hari lalu

Pengungsi Palestina mengantri untuk mendapatkan air bersih yang didistribusikan oleh Baznas Indonesia di Rafah, Jalur Gaza. (ANTARA/HO-BAZNAS)
Kementerian Pertahanan Israel Disebut Akan Beri 40 Ribu Tenda ke Warga Gaza Sebelum Serang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel akan membeli 40 ribu tenda untuk warga Gaza menyusul rencana mereka menyerang kota paling selatan di Gaza, Rafah.


Pertamina Terjunkan 326 Kapal, Kawal Distribusi Energi selama Ramadan dan Idul Fitri

30 hari lalu

PT Pertamina International Shipping (PIS) per 1 Februari 2023 resmi memiliki kapal Very Large Gas Carrier (VLGC) atau kapal tanker gas raksasa.
Pertamina Terjunkan 326 Kapal, Kawal Distribusi Energi selama Ramadan dan Idul Fitri

Pertamina membentuk satgas pengawalan energi.


8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

31 hari lalu

Ilustrasi isi kulkas. shutterstock.com
8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

Berikut deretan hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk membeli kulkas.


Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

32 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.