TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada Kamis, 22 September 2022, mengumumkan Jepang akan melonggarkan aturan Covid-19 di wilayah perbatasan pada bulan depan. Langkah ini diharapkan bisa memulihkan sektor pariwisata Jepang.
Jepang sebelumnya cukup ketat dalam memberlakukan kebijakan Covid-19 di wilayah perbatasan dibanding negara-negara dengan perekonomian terbesar lainnya di dunia. Selama dua tahun, Jepang benar-benar menutup pintu dari turis asing hingga pada Juni 2022 lalu, Jepang secara bertahap mulai membuka pintu bagi turis asing.
Pengumuman Kishida itu, disampaikan dalam sebuah pidato di Bursa Saham New York, di mana sebelumnya pada Mei 2022, Kishida menyebut akan membuat wilayah perbatasannya lebih terkendali sejalan dengan negara-negara G7 lainnya.
“Kami adalah sebuah bangsa yang berkembang, di mana orang-orang, barang dan modal bisa bergerak bebas,” kata Kishida, Kamis, 22 September 2022.
Seorang pria dengan pakaian pelindung terlihat di dek keenam kapal pesiar Diamond Princess di Yokohama, Jepang, 4 Februari 2020. Infeksi virus corona di dalam kapal mewah berbendera Inggris ini meningkat menjadi 621 orang pada Rabu. Twitter/@DAXA_TW/REUTERS.
Menurut Kishida, Covid-19 telah menjadi gangguan pada banyak sektor. Namun terhitung mulai 11 Oktober 2022, Jepang akan merelaksasi aturan di area perbatasan agar sama dengan Amerika Serikat. Bukan hanya itu, Jepang juga akan melanjutkan perjalanan bebas visa serta perjalanan individu.
Jepang berkeras pelancong yang masuk ke Negeri Sakura itu, harus mau mematuhi aturan Covid-19 negara itu dan apa yang telah direncanakan biro-biro perjalanan. Sebelum pandemi Covid-19, Jepang memiliki perjanjian bebas visa dengan 70 negara dan wilayah, di antaranya Amerika Serikat, Uni Eropa dan beberapa negara Asia yang bertetangga dengan Jepang.
Para pengusaha dan perusahaan biro perjalanan melakukan sejumlah lobi agar Jepang mau melonggarkan aturan perbatasan. Sebab saat ini mereka sudah tertinggal dari mitra-mitra dagang mereka dan ini bisa menyebabkan Jepang mengalami kejatuhan ekonomi.
“Kami akan melihat sebuah dampak yang signifikan pada perekonomian,” kata Shinichi Inoue, Presiden All Nippon Airways, Jumat, 23 September 2022. Dia menambahkan, turunnya mata uang yen terhadap USD yang cukup signifikan telah menjadi daya Tarik yang besar bagi para pelancong.
Sumber: Reuters
Baca juga: Jepang Bakal Larang Turis Tanpa Masker Masuk Hotel
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.