3. Hadapi Krisis Energi, Uni Eropa Pangkas Konsumsi Gas Hingga 15 Persen
Negara-negara di blok Uni Eropa sepakat memangkas konsumsi gas sebesar 15 persen pada tahun ini akibat krisis energi yang dipicu konflik Rusia-Ukraina.
"Ini untuk memprioritaskan penghematan energi dalam mengganti bahan bakar fosil Rusia yang hilang," kata Komisaris Eropa untuk Energi, Kadri Simson dalam jumpa pers di Jakarta pada Selasa 6 September 2022.
Tahun ini, pembangkit listrik tenaga batu bara memiliki akses ke pasar listrik Eropa, karena batu bara produksi lokal lebih murah daripada gas Rusia. Komitmen ini dijaga dengan baik untuk membangun ketahanan energi tahun ini. Simson juga menambahkan bahwa krisis energi kali ini justru mempercepat energi terbarukan, sehingga dapat menghemat energi.
"Jadi kami memahami bahwa konsumsi energi kami tidak dapat ditutupi hanya dengan energi terbarukan, dan kita harus membeli, memprioritaskan tabungan di mana Anda bisa."
Di Eropa, 40 persen dari konsumsi gas digunakan untuk memanaskan rumah selama musim dingin. Faktanya, jika sudah memiliki lebih banyak energi terbarukan dalam bauran energi, maka itu berarti harga menjadi lebih terjangkau bagi konsumen.
Transformasi energi fosil ke energi hijau memang sudah menjadi topik hangat pada kancah dunia. Diperkirakan, jika hal tersebut sudah mencapai target pada 2030, maka di tingkat Uni Eropa, konsumsi gas akan berkurang 30 persen.
Di seluruh Eropa, komitmen yang dibuat oleh pemerintah dan sektor publik untuk membangun kapasitas energi terbarukan sanga tinggi. Negara-negara di sekitar Laut Baltik berkomitmen untuk membangun 20 GW angin lepas pantai di satu cekungan laut di Laut Baltik, dan untuk di Laut Utara komitmen untuk menghasilkan listrik angin lepas pantai adalah 60 GW.
"Jadi ini adalah target yang sangat, sangat ambisius,"ujar Simson. Terlepas dari keadaan darurat energi saat ini di Eropa, mereka belum melepaskan komitmen yang telah dibangun, baik untuk 2025 ataupun 2030.
Simson mengunjungi Bali, dalam Pertemuan Tingkat Menteri Transisi Energi (ETMM) G20 pada 2 September. Selain itu, Komisaris Eropa untuk Energi itu juga akan melakukan serangkaian pertemuan bilateral selama kunjungannya ke Bali, Balikpapan, dan Jakarta.
Baca: Top 3 Dunia: Rusia Komentari Terpilihnya Liz Truss, Batas Harga Minyak Rusia
REUTERS | CHANNEL NEWS ASIA