TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Kesehatan Palestina mengkonfirmasi satu warganya tewas akibat pembongkaran rumah yang dilakukan oleh pasukan Israel di Jenin, wilayah Tepi Barat. Selain korban meninggal dunia, 16 warga lainnya dilaporkan mengalami luka-luka.
"Hasil dari agresi Israel di Jenin pada fajar hari ini: seorang martir berusia 29 tahun dan 16 terluka dengan peluru dan pecahan peluru dirawat di rumah sakit," kata kementerian dikutip France 24, Selasa, 6 September 2022.
Kantor berita resmi Palestina, Wafa, mengidentifikasi orang yang tewas itu atas nama Mohammed Musa Mohammed Sabaaneh, 29 tahun.
Ayah Sabaaneh, Musa Sabaaneh mengatakan bahwa seorang tentara di dalam sebuah jip menembakkan peluru ke arah putranya.
"Kami sedang tidur dan tidak tahu beritanya. Kami menerima telepon bahwa anak saya terluka parah," katanya.
Sebelum ada penembakan itu, ada perburuan besar-besaran terhadap Raad Hazem yang membunuh tiga orang Israel dalam penembakan di distrik Dizengoff Street di Tel Aviv pada 7 April.
Ayahnya Fathi Hazem dan saudara Hamam keduanya dicari oleh Israel. Sebuah petisi oleh keluarga Hazem untuk mencegah pembongkaran ditolak oleh Mahkamah Agung Israel pada 30 Mei.
Penembakan Tel Aviv adalah bagian dari gelombang serangan terhadap sasaran Israel. 19 orang, yang kebanyakan warga sipil Israel di Israel tewas oleh warga Palestina. Tiga penyerang Arab Israel juga tewas.
Sebagai tanggapan, Israel meluncurkan serangan hampir setiap malam di kota-kota Tepi Barat. Pada Senin, 5 September 2022, kepala angkatan bersenjata Letnan Jenderal Aviv Kohavi mengatakan sekitar 1.500 orang buronan ditangkap dan ratusan serangan dicegah dalam operasi tersebut.
Dia menambahkan bahwa Kepala Otoritas Palestina Mahmud Abbas "tidak dapat" mengendalikan daerah-daerah tertentu di Tepi Barat. Aktivis HAM mengatakan kebijakan Israel untuk menghancurkan rumah tersangka penyerang merupakan hukuman kolektif, karena dapat membuat non-pejuang, termasuk anak-anak, kehilangan tempat tinggal.
Namun Israel mengatakan praktik itu efektif dalam mencegah beberapa warga Palestina melakukan serangan. Israel telah menduduki Tepi Barat sejak 1967, ketika mereka merebut wilayah itu dari Yordania.
Baca juga: Israel Akhirnya Akui Tentaranya Tembak Reporter Al Jazeera Shireen Abu Akleh
FRANCE 24