TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia menyerang daerah dekat pembangkit nuklir terbesar di Eropa, yang akan dikunjungi oleh inspektur PBB. Ini terjadi ketika pertempuran sengit berkecamuk di Ukraina selatan.
Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi tiba di Kyiv pada Senin malam bersama tim beranggotakan 13 orang. Mereka kemudian menuju PLTN Zaporizhzhia yang telah diduduki oleh pasukan Rusia sejak awal Maret.
“Sayangnya, Rusia tidak menghentikan provokasinya tepat ke arah yang harus ditempuh misi untuk tiba di pabrik itu,” kata Zelensky dalam pidato hariannya pada Selasa malam waktu setempat.
"Saya berharap tim IAEA akan dapat memulai pekerjaannya," katanya, seraya menambahkan bahwa situasi di pabrik itu "sangat mengancam".
"Para penjajah tidak meninggalkan pabrik, mereka terus membombardir dan tidak menarik senjata dan amunisi dari lokasi. Mereka mengintimidasi personel kami. Risiko bencana nuklir akibat tindakan Rusia tidak berkurang bahkan untuk satu jam", ujarnya. "Demilitarisasi segera dan total di Zaporizhzhia diperlukan".
Pembangkit itu menjadi sasaran serangan selama akhir pekan oleh penembakan baru, kata badan nuklir Ukraina Energoatom. Moskow dan Kyiv saling menyalahkan atas serangan di sekitar kompleks enam reaktor nuklir yang terletak di tepi Sungai Dnipro tersebut.
Sementara itu, pertempuran intensif berkecamuk di wilayah selatan terdekat Kherson dan Donbas, kata Zelensky. Sebagian besar wilayah Kherson yang berbatasan dengan Laut Hitam dan ibu kota provinsi dengan nama yang sama, direbut oleh pasukan Rusia pada awal invasi enam bulan lalu.
Dengan perang di wilayah Donbas timur sebagian besar terhenti, para analis mengatakan selama berminggu-minggu bahwa pertempuran kemungkinan akan bergeser ke selatan untuk memecahkan kebuntuan sebelum musim dingin tiba.
Juga Selasa, serangan baru Rusia di pusat kota timur laut Ukraina, Kharkiv, menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai tujuh orang.
Baca juga: Ukraina Mengklaim Rebut Kherson, Zelensky: Pasukan Rusia Pulanglah!
CHANNEL NEWSASIA