Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

India Perkenalkan Helm Berfilter Udara, Kurangi 80 Persen Polutan

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

Seorang karyawan Shellios Technolabs, yang memproduksi helm sepeda motor dilengkapi filter dan kipas di bagian belakang helm di New Delhi, India, 23 Agustus. 2022. REUTERS/Anushree Fadnavi
Seorang karyawan Shellios Technolabs, yang memproduksi helm sepeda motor dilengkapi filter dan kipas di bagian belakang helm di New Delhi, India, 23 Agustus. 2022. REUTERS/Anushree Fadnavi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Saat New Delhi bersiap menghadapi musim dingin dan biasanya disertai kabut asap tebal, pemerintah India mempromosikan helm sepeda motor dilengkapi dengan filter dan kipas di bagian belakang yang dikatakan dapat menghilangkan 80% polutan.

Lembaga negara telah menggelontorkan ribuan dolar ke Shellios Technolabs, sebuah perusahaan rintisan milik Amit Pathak, yang mulai merancang dan memproduksi helm pertama di dunia ini di ruang bawah tanah pada tahun 2016.

Itu adalah tahun pertama berita utama tentang udara kotor yang membuat New Delhi hampir tidak bisa bernapas dari pertengahan Desember hingga Februari, karena udara dingin menjebak debu, emisi kendaraan, dan asap dari pembakaran limbah tanaman di negara bagian terdekat.

"Di dalam rumah atau kantor, Anda bisa memiliki pembersih udara," kata Pathak, seorang insinyur listrik. "Tapi orang-orang di jalan, mereka tidak memiliki perlindungan sama sekali."

Jadi perusahaannya merancang helm dengan unit pemurnian udara, dilengkapi dengan membran filter yang dapat diganti dan kipas dengan tenaga baterai tahan enam jam dan dapat diisi melalui slot microUSB.

Penjualan helm dimulai pada 2019, dan tes di jalan-jalan New Delhi oleh laboratorium independen mengonfirmasi bahwa helm itu dapat menjauhkan lebih dari 80% polutan dari lubang hidung pengguna, tambah Pathak.

Sebuah laporan pengujian 2019 yang dilihat oleh Reuters menunjukkan helm memotong tingkat partikel udara PM 2.5 yang merusak paru-paru menjadi 8,1 mikrogram per meter kubik dari 43,1 mikrogram di luar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kementerian Sains dan Teknologi India mengatakan helm itu menawarkan "angin segar bagi pengendara sepeda motor". India memiliki 35 dari 50 kota paling tercemar di dunia tahun lalu.

Pathak melihat peluang besar di tengah permintaan tahunan untuk 30 juta helm, tetapi menolak untuk mengungkapkan angka produksi atau penjualannya.

Setiap helm dijual dengan harga 4.500 rupee (sekitar Rp850 ribu), atau hampir empat kali lipat dari harga helm biasa, yang secara efektif menempatkan perangkat ini di luar jangkauan banyak pengendara motor di India.

Karena bobot 1,5 kg lebih berat daripada helm biasa, Shellios telah bekerja sama dengan produsen besar untuk mengembangkan versi lebih ringan dari bahan termoplastik daripada fiberglass, sebuah langkah yang juga akan memangkas biaya.

Versi baru diharapkan keluar dalam beberapa bulan.

Pathak mengatakan perusahaan juga menarik minat dari negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Thailand dan Vietnam, yang juga memiliki angka polusi udara tinggi dan banyak pengguna sepeda motor.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Lawatan ke Singapura dan Malaysia, Jokowi: Promosi Investasi dan Temui PM Anwar Ibrahim

4 jam lalu

Presiden Joko Widodo sebelum menuju ke  Singapura dan Malaysia melalui Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu 7 Juni 2023. Kunjungan Presiden ke Singapura dan Malaysia untuk membicarakan hubungan bilateral dan investasi kedua negara. TEMPO/Subekti.
Lawatan ke Singapura dan Malaysia, Jokowi: Promosi Investasi dan Temui PM Anwar Ibrahim

Presiden Jokowi akan menghadiri Ecosperity Week 2023 di Singapura. Kemudian ia akan bertemu dengan PM Malaysia Anwar Ibrahim.


Honda Elevate Lakoni World Premiere di India, Simak Spesifikasinya

5 jam lalu

Honda Elevate lakoni World Premiere di India. (Foto: Honda)
Honda Elevate Lakoni World Premiere di India, Simak Spesifikasinya

Honda menggelar world premiere atau peluncuran pertama kali di dunia untuk mobil mid-size SUV di India, yakni Honda Elevate.


Kecelakaan Kereta di India: 100 Korban Belum Dikenali, Keluarga Berebut Jenazah

16 jam lalu

Seorang pria memperlihatkan foto sepupunya Anjarul Hoque, yang tewas dalam beberapa tabrakan kereta api di Balasore, di luar rumah sakit di Bhubaneswar di negara bagian timur Odisha, India, 5 Juni 2023. REUTERS/Francis Mascarenhas
Kecelakaan Kereta di India: 100 Korban Belum Dikenali, Keluarga Berebut Jenazah

Hampir 100 korban kecelakaan kereta di India belum dikenali identitasnya, sehingga perlu tes DNA. Ada jenazah yang diklaim dua keluarga.


Kesalahan Pindah Jalur Diduga Jadi Penyebab Kecelakaan Kereta di India

20 jam lalu

Foto udara kecelakaan dua kereta penumpang dan satu kereta barang di dekat distrik Balasore, India, 4 Juni 2023. REUTERS/Stringer
Kesalahan Pindah Jalur Diduga Jadi Penyebab Kecelakaan Kereta di India

Kecelakaan kereta di India diduga karena gangguan dalam sistem persinyalan elektronik yang menyebabkan rangkaian salah berpindah jalur.


Pendaki Malaysia Dirisak Gara-gara Blokir Akun Sherpa Gunung Everest

21 jam lalu

Pendaki Malaysia Dirisak Gara-gara Blokir Akun Sherpa Gunung Everest

Seorang pendaki Malaysia yang naik ke Gunung Everest hampir mati bila tak ditolong seorang Sherpa.


Dokter Ingatkan Dampak Kualitas Udara yang Buruk pada Anak

21 jam lalu

ilustrasi anak sesak napas
Dokter Ingatkan Dampak Kualitas Udara yang Buruk pada Anak

Dokter mengingatkan bahaya yang mungkin terjadi pada anak akibat kualitas udara, khususnya di Jakarta, yang sedang buruk.


Waspadai Polusi Udara Jakarta, Terutama Golongan Ini

22 jam lalu

Ilustrasi polusi udara (Pixabay.com)
Waspadai Polusi Udara Jakarta, Terutama Golongan Ini

Dokter paru mengimbau kelompok sensitif lebih waspada terhadap polusi udara, khususnya di Jakarta saat ini. Siapa saja?


Kecelakaan Kereta India: Upaya Modernisasi yang Belum Tuntas

23 jam lalu

Kereta melewati gerbong yang rusak, setelah rel diperbaiki, di lokasi tabrakan kereta setelah kecelakaan di distrik Balasore di negara bagian timur Odisha, India, 5 Juni 2023. Kecelakaan ini diduga karena infrastruktur yang sudah tua, dan sedang melakukan penyelidikan awal untuk menentukan penyebab kecelakaan itu. REUTERS/Adnan Abidi
Kecelakaan Kereta India: Upaya Modernisasi yang Belum Tuntas

India baru saja menderita kecelakaan kereta dahsyat yang menelan 275 korban jiwa, padahal sudah banyak pembaruan dalam sistem perkeretaapian di sana.


Sengketa Penggunaan Kata 'Allah' di Malaysia: Raja Khawatir, Anwar Ibrahim Minta Jangan Gaduh

1 hari lalu

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim saat wawancara dengan Tempo, Selasa, 9 Mei 2023, jelang KTT ASEAN. Dok: Kantor Perdana Menteri Anwar
Sengketa Penggunaan Kata 'Allah' di Malaysia: Raja Khawatir, Anwar Ibrahim Minta Jangan Gaduh

Sengketa penggunaan kata 'Allah' di Malaysia buat Raja dan Anwar Ibrahim buka suara.


8 Daftar Kecelakaan Kereta Api Terparah di India

1 hari lalu

Polisi berjalan di rel kereta api di dekat gerbong yang rusak di lokasi tabrakan kereta setelah kecelakaan di distrik Balasore di negara bagian timur Odisha, India, 5 Juni 2023. REUTERS/Adnan Abidi
8 Daftar Kecelakaan Kereta Api Terparah di India

Berikut daftar kecelakaan kereta api terparah di India beserta jumlah korban jiwa dan penyebabnya dilansir dari trainrunning-status.com