TEMPO.CO, Jakarta - Surat kabar The Times berdasarkan sumber orang dekat Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss, mewartakan Truss diprediksi bakal mendeklarasikan Cina sebagai ancaman keamanan nasional jika dia terpilih sebagai Perdana Menteri Inggris.
Laporan The Times yang dikutip TASS dan diwartakan pada Minggu, 28 Agustus 2022, menyebut Menteri Luar Negeri Inggris itu berjanji akan membentuk ulang kebijakan luar negeri Inggris jika dia menjadi Perdana Menteri. Truss meyakinkan akan mengevaluasi kembali kebijakan Inggris pada tahun lalu mengenai prioritas Inggris dalam diplomasi dan pertahanan selama satu dekade ke depan.
Rishi Sunak dan Liz Truss (2. REUTERS/Toby Melville)
Cina akan digolongkan sebagai ancaman terhadap keamanan nasional untuk pertama kalinya di bawah rencana Truss, yang kemungkinan akan memberlakukan pendekatan lebih keras ke Beijing. Statusnya bakal dinaikkan ke tingkat yang sama seperti Rusia, yang didefinisikan dalam tinjauan itu sebagai "ancaman akut."
Liz Truss akan menghadapi mantan Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak di babak final pemilu Inggris untuk menggantikan Perdana Menteri Boris Johnson. Orang yang akan duduk di kursi Perdana Menteri Inggris akan ditentukan oleh 200 ribu anggota partai Konservatif. Nama pemimpin Inggris yang baru, akan terungkap pada 5 September 2022.
Kebijakan politik luar negeri Inggris terhadap Cina bukan kali ini saja disebut-sebut dalam pemilihan Perdana Menteri Inggris. Sebelumnya pada Minggu, 24 Juli 2022, Sunak mengatakan dia akan membatasi pengaruh Cina di Inggris jika memenangkan pemilu Perdana Menteri Inggris. Dia juga berjanji menutup semua Institut Konfusius Inggris dan menekankan bahwa politikus Inggris sudah lama menyukai Cina dan mengabaikan intrik dan ambisinya.
Anggota Partai Konservatif itu, berjanji akan menghalangi Beijing mengambil alih universitas-universitas Inggris dan akan secara aktif menentang peretas Cina. Sunak juga mengkritik kebijakan luar negeri Cina seperti kebijakan Cina sebagai pemberi pinjaman pada negara-negara berkembang dan dukungan Cina ke Rusia.
Janji Sunak muncul setelah saingannya Truss menuduhnya lemah terhadap Cina dan Rusia. Tak jauh berbeda, Truss juga mendesak adanya pendekatan yang lebih keras dengan menyerukan agar G7 membangun perekonomian anggota NATO supaya bisa melawan ancaman Cina. Dia memperingatkan Beijing akan dijatuhi sanksi jika tidak mematuhi aturan internasional.
Beijing mengecam pernyataan politikus Inggris soal pembatasan pengaruh Cina walau ucapan itu muncul di tengah perang argumen antara Sunak dan Truss dalam memperebutkan kursi perdana menteri Inggris.
"Saya ingin menasihati politikus Inggris untuk tidak menyelesaikan masalah mereka sendiri dengan mengkritik Cina. Ini tidak akan berhasil ," Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Zhao Lijian saat jumpa pers Senin, 25 Juli 2022, seperti dilansir TASS. Menurut Zhao, kata-kata politikus Inggris yang mencoba mengangkat teori ancaman Cina harus dianggap sebagai pernyataan yang tidak bertanggung jawab.
TASS | NDTV | REUTERS
Baca juga: Fadillah Aditama Gagal Finis di Race 2 Red Bull Rookies Cup Austria
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.
