TEMPO.CO, Jakarta - Hakim Bruce Reinhart memerintahkan Departemen Kehakiman Amerika Serikat pada Kamis untuk mengumumkan versi yang telah disunting dari surat perintah penggeledahan yang menjadi dasar bagi FBI melakukan pencarian dokumen rahasia di rumah mantan Presiden Donald Trump pada 8 Agustus lalu.
Seperti dilansir France24 Jumat 26 Agustus 2022, arahan dari Hakim Reinhart datang beberapa jam setelah pejabat penegak hukum federal menyerahkan pernyataan tertulis yang telah disunting di saat penyelidikan masih berlangsung. Hakim menetapkan batas waktu pada Jumat siang untuk versi dokumen yang disunting, atau disamarkan.
Perintah itu berarti publik dapat segera mengetahui setidaknya beberapa detail tambahan tentang apa yang menyebabkan pejabat FBI menggeledah Mar-a-Lago pada 8 Agustus sebagai bagian dari penyelidikan kriminal yang sedang berlangsung.
Dokumen yang sudah dipublikasikan menunjukkan FBI mengambil 11 set dokumen rahasia dari properti, termasuk informasi yang ditandai pada tingkat rahasia.
Surat pernyataan perintah penggeledahan biasanya berisi informasi penting tentang penyelidikan. Dalam dokumen tersebut biasanya agen federal menjelaskan kepada hakim alasan mengapa mereka ingin menggeledah properti tertentu dan mengapa mereka yakin akan menemukan bukti potensi kejahatan di sana.
Namun, pernyataan tertulis biasanya tetap disegel selama penyelidikan. Hal ini membuat keputusan Hakim Reinhart untuk mengungkapkan beberapa bagian dalam penyelidikan Trump, menjadi sangat mencolok.
Penyuntingan yang diusulkan oleh Departemen Kehakiman kemungkinan akan ekstensif mengingat sensitivitas penyelidikan.
Hal itu mengurangi kemungkinan publik memperoleh pandangan yang komprehensif pada dasar penggeledahan yang belum pernah terjadi sebelumnya, atau wawasan yang signifikan tentang arah penyelidikan.
Kendati demikian, surat pernyataan yang disunting dapat berisi setidaknya beberapa pengungkapan baru tentang penyelidikan. Ini akan membawa bahaya hukum baru saat Trump berupaya mencalonkan diri kembali pada 2024.
Agen federal sedang menyelidiki potensi pelanggaran tiga undang-undang federal yang berbeda, termasuk yang mengatur pengumpulan, transmisi atau kehilangan informasi pertahanan di bawah Undang-Undang Spionase, menurut dokumen yang sudah dipublikasikan.