TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengucapkan selamat Hari Kemerdekaan kepada Presiden RI Joko Widodo dan masyarakat Indonesia. Jokowi dan Biden terakhir kali bertemu pada Juni 2022 dalam acara KTT G7 di di Schloss Elmau, Jerman.
"Atas nama Amerika Serikat dan rakyat Amerika, saya mengucapkan selamat kepada Bapak dan rakyat Indonesia yang merayakan hari kemerdekaan pada 17 Agustus," kata Biden dalam keterangan tertulis.
Presiden Jokowi (kiri) dan Presiden AS Joe Biden berbincang saat pertemuan bilateral pada Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP26) di Glasgow, Skotlandia, Inggris, 1 November 2021. REUTERS/Kevin Lamarque
Menurut Biden, sebagai dua negara demokrasi terbesar di dunia, Amerika Serikat dan Indonesia merayakan tonggak peringatan Hari Kemerdekaan ini di tengah sejarah panjang bersama yang dibangun di atas visi bersama yaitu "Bhinneka Tunggal Ika" dan "E Pluribus Unum." Moto ini menggarisbawahi pentingnya inklusivitas dalam membangun jembatan antara masyarakat di kendua negara yang beragam.
"Pada Hari Kemerdekaan Indonesia ini, saya menantikan kerja sama yang akan dilakukan kedua negara kita untuk memajukan komitmen bersama terkait demokrasi dan bekerja untuk membangun kawasan Indo-Pasifik yang damai, sejahtera, dan tangguh. Amerika Serikat merayakan hari yang membahagiakan ini bersama Bapak sebagai sahabat dan mitra strategis," kata Biden.
Hubungan Indonesia - Amerika Serikat terus mengalami peningkatan. Pada 6 Juni 2022, delegasi Kementerian Perdagangan Amerika Serikat untuk mendukung dan mempercepat transisi energi bersih di Asia dengan menggunakan keahlian dan sumber daya sektor publik dan swasta Amerika.
Amerika Serikat kini merupakan investor asing terbesar keempat di Indonesia. Peringkat itu, naik menjadi empat posisi terbesar dari tahun sebelumnya.
“Perusahaan-perusahaan Amerika menawarkan keunggulan dan nilai-nilai perusahaan Amerika kepada pasar Indonesia,” ujar Atase Perdagangan AS Paul Taylor.
Nilai perdagangan dua arah Amerika Serikat dan Indonesia tahun lalu meningkat lebih dari 30 persen atau menjadi USD 36 miliar. Bagi Indonesia, Amerika Serikat merupakan pasar ekspor terbesar kedua, dan Indonesia mengalami surplus perdagangan tahunan yang besar dengan Amerika.
Impor Amerika dari Indonesia mencakup sebagian besar produk bernilai tambah, menciptakan dampak ekonomi yang luas dan positif di Indonesia. Produk-produk ini antara lain tekstil dan alas kaki sebanyak 26,6 persen, produk pertanian 20,3 persen, dan mesin serta peralatan mekanik 14,7 persen.
Amerika Serikat memiliki biaya tarif rata-rata tertimbang rendah, yakni 1,52 persen pada 2020. Separuh barang industri (non-pertanian) masuk ke Amerika dengan bebas bea.
Baca juga: Anggaran Proyek IKN Melonjak jadi Rp 23,6 Triliun untuk Istana, Infrastruktur hingga Perkantoran
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini