TEMPO.CO, Jakarta - Israel melakukan beberapa serangan rudal di Suriah pada Ahad malam. Kantor berita SANA seperti dikutip Al Jazeera Senin 15 Agustus 2022 mewartakan, serangan rudal itu terjadi pada pukul 20.50 waktu setempat dan menargetkan "beberapa titik" di pedesaan dekat ibu kota, Damaskus, dan di provinsi pesisir Tartous.
Tentara Suriah mengatakan, tiga prajurit tewas dan tiga lainnya terluka dalam dua serangan serentak Israel di selatan provinsi Tartous. Satu korban berada di ibu kota Damaskus. Selain data tersebut, Pihak militer tidak memberikan rincian lebih atas peristiwa itu.
Reuters, berdasarkan sumber intelijen regional dan militer Suriah, melaporkan bahwa Israel menargetkan sasaran Iran dalam serangan yang ada di dekat wilayah rumah leluhur Presiden Suriah Bashar al Assad itu.
Titik itu juga berada di dekat pangkalan utama Suriah yang didukung Rusia di pantai Mediterania.
Dua pembelot militer Suriah yang akrab dengan wilayah itu memastikan, serangan di pinggiran timur laut Damaskus menghantam pos-pos terdepan yang dijalankan oleh kelompok Hizbullah pro-Iran Libanon.
Sumber Reuters lebih lanjut mengatakan, serangan itu menargetkan pangkalan Iran di dekat desa Abu Afsa, stasiun pertahanan udara, dan radar di dekatnya.
Israel telah melancarkan ratusan serangan terhadap terduga sasaran Iran. Namun dalam beberapa tahun terakhir, mereka menghindari menyerang provinsi-provinsi pesisir di mana aset militer utama Rusia terkonsentrasi.
Pakar militer Israel dan regional menilai, serangan terbaru adalah bagian dari eskalasi konflik berintensitas rendah yang tujuannya adalah untuk memperlambat pertumbuhan kubu Iran di Suriah.
Intervensi Rusia bersama Iran membantu mengubah gelombang yang mendukung Assad dalam konflik Suriah yang telah berlangsung lebih dari satu dekade.
Daerah pesisir dihuni terutama oleh sekte minoritas Syiah Alawi Assad yang mendominasi eselon kekuasaan yang lebih tinggi dalam pasukan keamanan dan tentara.
Pasukan Rusia di Suriah secara teratur menutup mata terhadap serangan udara Israel terhadap penyebaran dan transfer senjata yang disponsori Iran. Namun ketegangan meningkat antara Israel dan Rusia karena kecaman perang Ukraina dan pengawasan terhadap badan emigrasi Yahudi.
Israel pada Mei lalu mengatakan jet militernya berada di bawah tembakan anti-pesawat Rusia di atas Suriah. Akan tetapi serangan itu meleset dari target mereka. Lebih lanjut, mereka menggap konfrontasi itu hanya "insiden satu kali".
Suriah menyalahkan Israel atas serangan besar di bandara internasional utamanya di Damaskus Juni lalu yang merusak landasan pacu dan memaksa penghentian penerbangan selama beberapa minggu. Pejabat pertahanan Israel mengatakan bandara sipil telah digunakan secara teratur oleh Iran untuk mengangkut senjata dan milisi.
Baca juga: Diserang Israel, Suriah Hentikan Penerbangan di Bandara Damaskus
SUMBER: REUTERS | AL JAZEERA