TEMPO.CO, Jakarta - Hujan deras yang melanda ibu kota Korea Selatan, Seoul, berkurang pada Rabu. Banjir Korea Selatan telah menewaskan sedikitnya sembilan orang dan merusak sekitar 2.800 rumah serta bangunan lainnya.
Hari ini hujan masih diperkirakan mengguyur Seoul, namun intensitasnya lebih rendah dibandingkan Senin dan Selasa lalu yang menenggelamkan jalan serta bangunan. Sejumlah orang terjebak di apartemen yang terendam banjir. Mobil-mobil ikut tenggelam akibat banjir.
Sembilan korban tewas akibat banjir Korea Selatan tersebar di Seoul yaitu lima orang, tiga orang tewas di Provinsi Gyeonggi yang berdekatan dan satu orang di Provinsi Gangwon, menurut Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Pusat. Sedikitnya 17 orang terluka, dan tujuh orang hilang.
Banjir di beberapa bangunan di sekitar distrik Gangnam yang mewah berlanjut pada Selasa, sementara stasiun kereta bawah tanah dan beberapa jalan di sana telah diblokir.
Data menunjukkan setidaknya 2.800 fasilitas publik dan swasta telah rusak di seluruh Korea Selatan. Lebih dari 1.100 rumah tangga telah mengungsi. Sebagian besar jalan raya dan jalur kereta bawah tanah telah dibersihkan pada hari Rabu.
Akumulasi curah hujan di Seoul sejak Senin tengah malam mencapai 525mm pada pukul 07.00 Rabu, menurut Administrasi Meteorologi Korea (KMA). Jumlah curah hujan lebih banyak dibanding yang diperkirakan. Di Kabupaten Yangpyeong, total curah hujan mencapai 532,5 mm.
KMA memperkirakan hujan akan terus berlanjut di sebagian besar negara itu, terutama di Provinsi Chungcheong. Badan tersebut memperkirakan bahwa curah hujan secara bertahap akan mereda di banyak bagian wilayah Seoul dan Provinsi Gangwon.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol akan memimpin pertemuan pada pukul 10 pagi pada hari Rabu untuk membahas kerusakan dan penanggulangan terhadap banjir. Secara terpisah, pemerintah dan Partai Kekuatan Rakyat diharapkan mengadakan pertemuan darurat untuk membahas dukungan fiskal untuk pemulihan kerusakan.
Baca: Puluhan Sapi Terjebak di Atap Setelah Banjir Melanda Korea Selatan
REUTERS