TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri China Wang Yi buka suara soal persaingan dengan Amerika Serikat di Asia Pasifik. Ia menilai, kehadiran negari Paman Sam di Asia-Pasifik itu tidak masalah jika adil berlandaskan perdamaian dan stabilitas kawasan.
"Saya percaya bahwa orang-orang di kawasan ini punya ukuran logis dan historis, untuk mendapatkan penilaian yang adil," kata Wang Yi setelah menyampaikan pidato kebijakan ASEAN China seperti ditayangkan think tank FPCI, Senin, 11 Juli 2022.
"Elemen intinya adalah untuk mendukung sentralitas ASEAN, menjunjung tinggi kerangka kerja korporasi regional yang ada, menghormati hak dan kepentingan sah satu sama lain di Asia-Pasifik daripada bertujuan untuk memusuhi atau menahan pihak lain," ujarnya menambahkan.
Gedung Putih mengumumkan pada akhir Juni bahwa Amerika Serikat, Australia, Jepang, Selandia Baru dan Inggris meluncurkan kelompok informal yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan ekonomi dan diplomatik dengan negara-negara kepulauan Pasifik.
Kelompok yang diberi nama Partners in the Blue Pacific atau PBP, diproyeksi untuk mendukung regionalisme Pasifik dan memperkuat hubungan ekonomi antara pulau-pulau Pasifik dan seluruh dunia.
Sebelumnya, Pemerintahan Presiden Joe Biden juga telah berjanji untuk memberikan lebih banyak sumber daya ke Indo-Pasifik. Langkah itu diambil di tengah manuver China meningkatkan hubungan ekonomi, militer dan kebijakan dengan negara-negara kepulauan Pasifik yang haus akan investasi asing.
Wang Yi mengatakan, ketika bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Bali pada Sabtu, 9 Juli 2022, dia telah meminta rekannya untuk membahas pembentukan kekuatan demi interaksi positif di Asia Pasifik dan penegakan regionalisme terbuka bersama. Dia menambahkan, China sedang menunggu balasan proposal yang diajukannya itu kepada AS.
"Ini juga merupakan ujian apakah AS dapat bangkit di atas mentalitas hegemoniknya, menghentikan pemikiran perang dingin yang mengabaikan logika, dan ambil tindakan nyata untuk peran konstruktif bagi perdamaian dan kemakmuran di asia pasifik," ujarnya menyimpulkan.
Baca: AS Akan Buat Pasukan Serangga Penyebar Virus, Ini Kata Ilmuwan
DANIEL AHMAD