TEMPO.CO, Jakarta - Israel mendesak warganya untuk menghindari Istanbul, kota terbesar di Turki. Mereka diperintahkan kembali ke rumah sesegera mungkin jika sedang berada di sana.
Perintah itu terbit pada Senin, 13 Juni 2022, karena Israel khawatir warganya yang sedang berlibur di Turki diculik atau dibunuh oleh Iran. Pada 30 Mei lalu, pemerintah Israel telah memperingatkan warganya agar tak bepergian ke Turki.
“Kami menyerukan kepada warga Israel untuk tidak terbang ke Istanbul jika tidak memiliki alasan penting, jangan terbang ke Turki. Jika Anda sudah berada di Istanbul, kembalilah ke Israel sesegera mungkin,” kata Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi, dilansir dari Aljazeera, Selasa, 14 Juni 2022.
“Ancaman teroris ini ditujukan untuk membuat orang Israel berlibur. Mereka memilih secara acak tetapi dengan sengaja warga negara Israel dengan tujuan untuk menculik atau membunuh mereka,” katanya.
“Saya ingin menyampaikan pesan kepada Iran juga. Siapa pun yang menyakiti orang Israel tidak akan lolos begitu saja. Lengan panjang Israel akan menangkap mereka, di mana pun mereka berada,” ujar Lapid.
Lapid mengatakan upaya pasukan keamanan telah menyelamatkan nyawa Israel dalam beberapa pekan terakhir. Dia juga berterima kasih kepada pemerintah Turki atas kontribusinya, tanpa merinci lebih lanjut. Seorang pejabat keamanan Israel mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Turki telah menangkap beberapa tersangka operasi Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran.
Peringatan keras kepada para pelancong Israel datang di tengah gelombang ketegangan terbaru dengan Iran. Teheran menyalahkan Israel atas serangkaian serangan terhadap infrastruktur nuklir dan militernya di Iran dan Suriah.
Teheran telah berjanji untuk membalas Israel yang disalahkan atas pembunuhan terhadap Hassan Sayyad Khodaei, seorang kolonel IRGC pada 22 Mei 2022. Khodaei ditembak mati di belakang kemudi mobilnya oleh dua orang yang mengendarai sepeda motor di ibukota Iran.
Israel tidak membenarkan atau menyangkal bertanggung jawab atas tuduhan pembunuhan itu. Israel menuduh Khodaei telah merencanakan serangan terhadap warganya di seluruh dunia.
Turki adalah tujuan wisata populer bagi orang Israel. Kedua negara telah memperbaiki hubungan setelah lebih dari satu dekade hubungan yang tegang.
Baca: Digusur Israel, Warga Palestina: Lebih Baik Mati daripada Pergi
ALJAZEERA