TEMPO.CO, Jakarta - Partai Bharatiya Janata atau BJP yang berkuasa di India pada Ahad menangguhkan juru bicaranya, Nupur Sharma dan mengeluarkan pemimpin BJP Delhi Naveen Kumar Jindal, karena menghina Nabi Muhammad.
Melalui Sekretaris Jenderal BJP Arun Singh, partai Nasionalis-Hindu itu seperti dilansir Reuters Senin 6 Juni 2022 menyatakan,"Sangat menentang ideologi apa pun yang menghina atau merendahkan sekte atau agama apa pun."
Menanggapi penangguhannya itu, Sharma mengklarifikasi soal penistaan Nabi Muhammad itu di Twitter. Menurutnya, apa yang dia ucapkan adalah tanggapan atas komentar yang dibuat tentang dewa Hindu.
Dilansir India Today, dalam debat TV tentang perselisihan Gyanvapi yang sedang berlangsung, Sharma diyakini telah mengatakan bahwa hal-hal tertentu dari kitab-kitab agama Islam dapat diejek oleh orang-orang.
Dia mengatakan itu setelah Muslim mengejek agama Hindu dan menyebut 'Shivling', yang diklaim telah ditemukan di dalam kompleks masjid sebagai air mancur.
Sharma menegaskan, tidak pernah ada niat untuk menyakiti perasaan agama siapa pun. "Jika kata-kata saya telah menyebabkan ketidaknyamanan atau menyakiti perasaan keagamaan siapa pun, saya dengan ini menarik pernyataan saya tanpa syarat," katanya, dikutip dari Reuters, Senin, 6 Juni 2022.
Pernyataan Sharma dan Jindal telah menuai protes dari kelompok Muslim. Sharma bahkan dilaporkan, karena dianggap telah menyakiti sentimen agama di Hyderabad, Pune dan Mumbai.
Kekerasan pecah pada Jumat, 3 Juni 2022, di Kanpur, Uttar Pradesh setelah sebuah organisasi Muslim menyerukan untuk menutup toko-toko di Pasar Parade atas pernyataan yang dibuat oleh Sharma. Sedikitnya 40 orang, termasuk 20 personel polisi, terluka dalam bentrokan tersebut, kata polisi.
Masih dalam pernyataannya, BJP menyatakan sangat menghormati semua agama dan mengecam keras penghinaan terhadap identitas agama mana pun.
Penjelasan BJP, bagaimanapun, tidak menyebutkan secara langsung insiden atau komentar apa pun. Tanggapannya juga tidak memberikan konteks apa pun untuk pernyataan itu, baik dengan merujuk pada komentar Sharma atau tentang agama yang dimaksud.
Setelah penangguhan, baik Sharma dan Jindal mengatakan mereka menerima ancaman pembunuhan di media sosial. Sharma bahkan mengaku dapat ancaman pemerkosaan.
Tidak hanya di dalam negeri, komentar Sharma memicu kecaman dari beberapa negara Muslim, termasuk Qatar dan Kuwait. Netizen di Jazirah Arab bahkan vokal menantang pernyataan Sharma dan cuitan Jindal yang dianggap menghina itu.
Pakistan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya mengutuk sekuat mungkin pernyataan yang sangat menghina itu. "Pakistan sekali lagi menyerukan kepada masyarakat internasional untuk segera mengetahui situasi Islamofobia yang menyedihkan di India," katanya.
Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah memanggil duta besar India atas komentar tersebut.
Pernyataan Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan pihaknya menyambut baik keputusan BJP untuk menskors pejabat tersebut. Akan tetapi, Qatar mengharapkan permintaan maaf publik dan kecaman segera atas pernyataan ini oleh pemerintah India.
Kuwait juga memanggil duta besar India dan mengatakan telah menyerahkan duta besar nota protes di mana Kuwait menolak dan mencela pernyataan yang dibuat oleh pejabat BJP.
Baca juga: Politisi India Hina Nabi Muhammad, Rakyat Arab Marah dan Serukan Boikot
SUMBER: REUTERS | INDIA TODAY | INDIA EXPRESS