TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Italia Mario Draghi pada Kamis melakukan diskusi untuk mencari cara mengatasi krisis pangan internasional. Kremlin menyebut salah satu solusinya jika negara – negara Barat mau mencabut sanksi-sanksi.
“Vladimir Putin menekankan bahwa Federasi Rusia siap untuk membuat sebuah kontribusi yang signifikan dalam mengatasi krisis pangan. Caranya, dengan ekspor gandum dan pupuk, asalkan larangan-larangan yang bermuatan politik dari negara-negara Barat dicabut,” demikian pernyataan Moskow.
Tanaman mati di ladang gandum menandai tempat jatuhnya korban pesawat Malaysia Airlines Flight MH17 yang ditembak jatuh di Ukraina, 17 Juli 2014. Foto seri berjudul Crime Without Punishment karya Jerome Sessini dari Prancis ini menjadi juara pertama kategori Spot News, Stories, dalam World Press Photo 2015. Thestar.com-Jerome Sessini
Ukraina telah menggambarkan posisi Rusia sebagai pemerasan. Sedang Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss pada Kamis, 26 Mei 2022, mengatakan Presiden Putin berusaha menahan dunia untuk tebusan dengan cara menjadikan krisis pangan sebagai senjata, padahal krisis pangan terjadi akibat invasi Rusia ke Ukraina.
Adapun Gedung Putih menyebut belum ada pembicaraan yang digelar untuk melonggarkan sanksi-sanksi pada Rusia, hanya demi mengamankan ekspor gandum.
“Saya merasa ini menjadi tugas saya (untuk berinisiatif diskusi dengan Presiden Putin) karena gravitasi krisis kemanusiaan, yang mungkin berdampak pada kemiskinan dunia,” kata Draghi, yang lebih dulu menelepon Presiden Putin untuk membahas perihal ini.
Menurut Draghi, Presiden Putin mengatakan padanya kalau krisis pangan karena kesalahan sanksi-sanksi.
“Saya tertarik pada masalah yang lebih jelas dan lebih spesifik, yakni mencoba melihat apakah kita bisa membuka blokir (sanksi) agar bisa mendapatkan gandum dalam jumlah yang besar di pelabuhan – pelabuhan Laut Hitam, Ukraina,” kata Draghi, yang juga berencana menelepon Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk membahas perihal ini.
Sumber: Reuters
Baca juga: Demo Tolak Sertifikat Vaksin Rusuh, Polisi Italia Tangkap Pejabat Partai
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.