TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan penyedia tempat menginap Airbnb Inc akan menutup bisnis mereka di Cina daratan mulai 30 Juli 2022, bergabung dengan daftar panjang platform internet Barat yang telah memilih keluar dari pasar Tiongkok.
Perusahaan membuat pengumuman dalam surat yang diunggah ke akun WeChat resminya yang ditujukan kepada pengguna Cina tanpa merinci alasan di balik keputusan tersebut. Perusahaan yang berbasis di San Francisco mengatakan pengguna Cina masih akan diizinkan untuk memesan tempat di luar negeri.
“Kami telah membuat keputusan sulit untuk memfokuskan kembali upaya kami di Tiongkok pada perjalanan keluar dan menangguhkan rumah dan Pengalaman Tuan Rumah kami di Tiongkok, mulai 30 Juli 2022,” kata Nathan Blecharczyk, salah satu pendiri Airbnb, menulis dalam surat itu, Selasa, 24 Mei 2022.
Blecharczyk mengatakan keputusan itu sulit dan dia bangga dengan apa yang telah dicapai Airbnb di Cina.
“Keputusan itu tidak mudah bagi kami dan saya tahu itu bahkan lebih sulit bagi Anda,” katanya, “Kami telah membangun dan menumbuhkan komunitas Tuan Rumah yang berkembang di Cina bersama-sama dan telah menyambut lebih dari 25 juta kedatangan tamu sejak 2016. ”
CNBC pertama kali melaporkan keputusan Airbnb sebelumnya pada hari Selasa.
The New York Times melaporkan bahwa sebagai bagian dari penarikannya, Airbnb akan menghapus sekitar 150.000 daftar di Cina, dari enam juta yang dimilikinya di seluruh dunia. Menginap di Cina telah menyumbang sekitar 1% dari bisnis Airbnb dalam beberapa tahun terakhir, menurut laporan tersebut.
Didirikan pada 2008, Airbnb mulai menyediakan layanan di Cina daratan pada 2015. Airbnb telah berupaya untuk melokalkan layanannya, termasuk berintegrasi dengan platform Cina seperti WeChat milik Tencent Holdings. Saingan utama di Cina adalah Tujia dan Xiaozhu.
Saham Airbnb naik 0,65% selama perdagangan Senin di Nasdaq tetapi telah surut 1,59% dalam perdagangan pasca-pasar.
Aribnb bergabung dengan barisan panjang perusahaan internet Barat seperti Linkedin dan Yahoo yang telah mundur dari Cina, ekonomi terbesar kedua di dunia.
Hampir semua platform internet utama Barat termasuk Google Alphabet Inc dan Facebook Meta Platforms Inc telah berhenti menyediakan layanan kepada pengguna di Cina daratan, dengan alasan mulai dari penyensoran hingga kesulitan operasi di negara tersebut.
Reuters