TEMPO.CO, Jakarta - Miliarder Elon Musk membantah sebuah laporan bahwa ia telah melecehkan secara seksual seorang pramugari di jet pribadi pada 2016.
Sebelumnya, Business Insider melaporkan pada hari Kamis, 19 Mei 2022, bahwa Musk membayar $ 250.000 pada tahun 2018 untuk menyelesaikan kasus dugaan pelecehan seksual dari pramugari jet pribadi yang tidak disebutkan namanya yang menuduh Musk memamerkan bagian intimnya kepada korban.
Artikel tersebut mengutip seorang sumber anonim yang mengaku sebagai teman pramugari itu. Teman itu telah memberikan pernyataan sebagai bagian dari proses penyelesaian pribadi, menurut artikel tersebut.
"Saya memiliki tantangan untuk pembohong ini yang mengklaim teman mereka melihat saya 'telanjang' - gambarkan hanya satu hal, apa saja (bekas luka, tato, ...) yang tidak diketahui oleh publik. Dia tidak akan bisa melakukannya. jadi, karena itu tidak pernah terjadi," cuit Musk, Jumat.
Musk dan SpaceX tidak menanggapi permintaan Reuters untuk mengomentari kisah Business Insider atau tweet Musk.
Selain diduga mengekspos dirinya sendiri, Musk disebut-sebut meraba paha pramugari dan menawarkan untuk membelikannya kuda jika dia mau "melakukan lebih banyak" selama pijatan dalam penerbangan, Business Insider mengutip teman pramugari itu.
Pramugari itu yakin bahwa penolakannya telah merusak peluangnya untuk bekerja di SpaceX dan mendorongnya untuk menyewa pengacara pada tahun 2018, menurut Business Insider.
Perusahaan roket membuat penyelesaian di luar pengadilan dan termasuk perjanjian kerahasiaan yang mencegah pramugari berbicara tentang hal itu, kata Business Insider. Situs berita itu tidak menyebutkan nama teman atau pramugari itu.
Musk, yang juga kepala eksekutif Tesla Inc dan berada di tengah-tengah upaya kontroversial untuk membeli Twitter Inc, mengatakan pada hari Rabu bahwa ia akan memilih Partai Republik daripada Demokrat, memprediksi "trik kampanye kotor melawan saya" akan mengikuti.
Dalam artikel Business Insider, Musk dikutip mengatakan cerita pramugari adalah "serangan bermotivasi politik" dan bahwa ada "lebih banyak cerita ini."
Pada Kamis malam, Musk pertama kali mentweet: "Serangan terhadap saya harus dilihat melalui lensa politik - ini adalah pedoman standar (tercela) mereka - tetapi tidak ada yang akan menghalangi saya untuk memperjuangkan masa depan yang baik dan hak Anda untuk kebebasan berbicara." Dalam tweet awal, dia tidak secara spesifik menyebut tuduhan tersebut dalam artikel Business Insider .
"Dan, sebagai catatan, tuduhan liar itu sama sekali tidak benar," tambah Musk dalam tweet lain.
Dia juga mentweet bahwa artikel itu dimaksudkan untuk mengganggu akuisisi Twitter.
Reuters tidak dapat segera menghubungi Business Insider untuk memberikan komentar.