TEMPO.CO, Jakarta -Mehmet Ali Agca adalah penembak Paus Yohanes Paulus II pada hari ini di tahun 1981. Motif penembakan masih misterius.
Motif Mehmet Ali Agca, penembak Paus Yohanes Paulus II ini masih menjadi misteri. Ia tercatat mengubah pernyataannya beberapa kali.
Pada 1970-an, Agca pernah bergabung dengan kelompok teroris sayap kanan Turki yang disebut Gray Wolves atau Serigala Abu-abu.
Kelompok ini dianggap bertanggung jawab atas pembunuhan ratusan pejabat publik, penyelenggara buruh, jurnalis, dan aktivis sayap kiri sebagai bagian dari misi mereka membersihkan Turki dari pengaruh sayap kiri.
Gray Wolves ternyata memiliki hubungan dekat dengan politisi sayap kanan, petugas intelijen, dan komandan polisi. Pada Februari 1979, editor surat kabar liberal bernama Abdi Ipekci dibunuh di dekat rumahnya di Istanbul, Turki.
Rencana Lawatan Paus Yohannes ke Turki
Agca pun ditangkap dan didakwa atas kejahatan itu. Sambil menunggu persidangannya, ia melarikan diri dari penjara militer pada November 1979.
Di selnya, ia meninggalkan sepucuk surat yang terkait rencana perjalanan Yohanes Paulus II ke Turki. Surat itu berbunyi:
“Imperialis Barat yang takut akan kesatuan kekuatan politik, militer, dan ekonomi Turki dengan negara-negara Islam yang bersaudara mengirim Komandan Tentara Salib Yohanes Paulus di bawah topeng seorang pemimpin agama. Jika kunjungan yang tidak tepat waktu dan tidak berarti ini tidak dibatalkan, saya pasti akan menembak paus. Inilah satu-satunya alasan saya melarikan diri dari penjara.”
Berikutnya: Keamanan lalu diperketat selama lawatan Paus ke Turki