Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejarah Kelam AS: Ratusan Anak Indian Tewas di Sekolah Asrama pada 1819-1969

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Anak-anak Suku Indian di sekolah asrama untuk penduduk asli Amerika yang didirikan pada abad ke-17 hingga ditutup pada 1969.  (Wikipedia)
Anak-anak Suku Indian di sekolah asrama untuk penduduk asli Amerika yang didirikan pada abad ke-17 hingga ditutup pada 1969. (Wikipedia)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Investigasi yang dilakukan Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat terhadap sejarah kelam sekolah asrama untuk suku Indian penduduk asli Amerika menemukan "situs pemakaman bertanda atau tidak bertanda" di sekitar 53 sekolah, kata Menteri Deb Haaland, Rabu, 11 Mei 2022.

Dab Haaland, anggota kabinet keturunan penduduk asli Amerika pertama, mengumumkan penyelidikan yang dilakukan tahun lalu. Dalam merilis temuan awal selama konferensi pers di Washington, dia berbicara dengan suara tersendat dan air mata meleleh.

"Kebijakan federal yang berusaha menghapus identitas, bahasa, dan budaya asli terus bermanifestasi dalam penderitaan yang dihadapi komunitas suku hari ini," kata Haaland. "Kita harus menjelaskan trauma masa lalu yang tak terucapkan."

Pemerintah AS belum memberikan pertanggungjawaban yang benar tentang warisan sekolah, yang menggunakan pendidikan untuk mengubah budaya sehingga tanah suku Indian dapat diambil paksa. Keluarga suku asli Amerika juga dipaksa menyekolahkan anak mereka ke sekolah khusus itu.

Untuk menyusun laporan Haaland, para peneliti menemukan catatan di 408 sekolah yang menerima dana federal dari tahun 1819 hingga 1969, dan 89 sekolah lain yang tidak menerima uang dari pemerintah.

Sekitar setengah sekolah dijalankan oleh pemerintah atau didukung oleh gerejai. Banyak anak dilecehkan di sekolah, dan puluhan ribu tidak pernah terdengar lagi nasibnya, kata aktivis dan peneliti.

Laporan tersebut mencatat bahwa "pelecehan fisik, seksual, dan emosional yang merajalela" terjadi di sekolah-sekolah dan didokumentasikan dengan baik, dan sejauh ini penyelidikan telah menemukan lebih dari 500 anak meninggal saat berada dalam tahanan sekolah. Penyelidik mengatakan mereka berharap untuk mengungkap lebih banyak kematian.

Menteri Dalam Negeri AS Deb Haaland. REUTERS/Leah Millis

Haaland mengatakan dia memulai tur "jalan menuju penyembuhan" selama setahun untuk mendengarkan para penyintas sistem sekolah asrama. Tujuan penyelidikan selanjutnya adalah untuk memperkirakan jumlah anak yang bersekolah, menemukan lebih banyak tempat pemakaman dan mengidentifikasi berapa banyak uang federal masuk ke gereja yang mengambil bagian dalam sistem sekolah, di antara isu-isu lainnya.

Dia mengatakan Kongres telah menyediakan 7 juta dolar untuk melanjutkan penelitian tahun ini, yang menurutnya sangat penting untuk membantu penduduk asli Amerika sembuh.

Haaland, mantan anggota kongres dari New Mexico, pada tahun 2020 memperkenalkan undang-undang yang menyerukan Komisi Kebenaran dan Penyembuhan ke bekas sekolah asrama penduduk asli Amerika. Perda itu masih dalam proses.

Berikutnya: Kanada bertindak lebih baik daripada AS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

10 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Tiongkok Xi Jinping menghadiri upacara penyambutan resmi di Beijing, Tiongkok 16 Mei 2024. Sputnik/Sergei Bobylev/
Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.


Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

13 jam lalu

Demonstrasi Great March of Return berlanjut di Gaza pada hari Rabu, 15 Mei, ketika rakyat Palestina menuntut hak untuk kembali ke rumah keluarga mereka sebelum tahun 1948. RUPTLY
Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.


Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

19 jam lalu

Wakil Presiden Kenya  William Ruto. Sumber: Reuters
Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

Mahkamah Pidana Internasional pernah mengerbitkan surat penangkapan sejumlah pimpinan negara. Belum ada dari Israel


Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

20 jam lalu

Seorang wanita menolong seorang bayi yang menangis di sebuah rumah yang rusak di lokasi serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 29 April 2024. Pihak Palestina juga mengatakan bahwa lebih dari 17 ribu anak Palestina kini hidup tanpa orang tua akibat serangan Israel. REUTERS/Hatem Khaled
Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.


Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

20 jam lalu

Polisi berdiri di antara pengunjuk rasa dan perkemahan protes mendukung warga Palestina, selama konflik antara Israel dan Hamas, di kampus Universitas McGill di Montreal, Quebec, Kanada 2 Mei 2024. REUTERS/Peter McCabe
Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

Hakim Kanada menegaskan Universitas McGill tidak dapat membuktikan terjadi kekerasan dalam demo pro-Palestina


20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

22 jam lalu

Reaksi seorang pelayat saat memegang jenazah seorang anak Palestina yang tewas dalam serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di rumah sakit Abu Yousef al-Najjar di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 6 Mei 2024. Otoritas Palestina mengatakan bahwa lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza sejak awal operasi militer Israel pada 7 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem
20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah


Profil Kota Edmonton Kanada Tempat Bermukim Cindy Fatikasari dan Tengku Firmansyah Sekarang

23 jam lalu

Kota Edmonton di Kanada. Foto : Wikipedia
Profil Kota Edmonton Kanada Tempat Bermukim Cindy Fatikasari dan Tengku Firmansyah Sekarang

Pasangan Cindy Fatikasari dan Teuku Firmansyah mulai tinggal di Kota Edmonton di Kanada. Di sini tinggal pula YouTuber Nikmatul Rosidah.


All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

23 jam lalu

Grup vokal All 4 One tampil menghibur penggemarnya pada hari terakhir pesta musik Java Soulnation 2013 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (6/10). All 4 One mengajak para pennonton untuk bernostalgia ke era musik di tahun 90-an. TEMPO/Nurdiansah
All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

Grup vokal legendaris dari Amerika Serikat, All 4 One menggelar konser bertajuk All 4 One 30 Years Anniversary Tour di Jakarta pada 23 Juni 2024.


Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat pertemuan di Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, 18 Oktober 2023. Sputnik/Sergei Guneev/Pool via REUTERS
Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping


Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

1 hari lalu

Bangunan berdiri di Universitas Al-Azhar-Gaza yang rusak akibat serangan militer Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza, 28 April 2024. Setelah 200 hari lebih berlangsungnya perang di Gaza, Israel kini disebut tidak hanya melakukan genosida tapi juga menghancurkan sistem pendidikan. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.