TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Badan Intelijen Pusat AS atau CIA, William Burns, mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin diyakini akan menggandakan konflik militer di Ukraina untuk meningkatkan hasilnya.
"Dia dalam kerangka berpikir di mana dia tidak percaya dia bisa kalah," kata Direktur CIA, yang berbicara di acara Financial Times di Washington, Sabtu, 7 Mei 2022.
"Saya pikir dia yakin sekarang bahwa menggandakan masih akan memungkinkan dia untuk membuat kemajuan."
Invasi Rusia telah menewaskan ribuan orang dan membuat hampir 10 juta orang Ukraina mengungsi. Ini juga membuat Rusia berada dalam cengkeraman sanksi Barat yang keras, dan telah menimbulkan kekhawatiran akan konfrontasi yang lebih luas antara Rusia dan Amerika Serikat - sejauh ini merupakan kekuatan nuklir terbesar di dunia.
Dengan mengirimkan puluhan ribu tentara, konflik Ukraina telah mengungkap kelemahan dalam angkatan bersenjata Rusia meskipun upaya Presiden Putin dalam dua dekade kekuasaannya untuk menghentikan kemunduran pasca-Soviet.
Kremlin gagal meraih kemenangan cepat dalam invasi ke Ukraina dan ekonomi Rusia - ditekan keras oleh sanksi - membuat negara itu menghadapi kontraksi terburuk sejak tahun-tahun setelah jatuhnya Uni Soviet.
Amerika Serikat dan sekutunya telah meningkatkan pasokan senjata ke Ukraina dan Putin menghadapi seruan dari beberapa militer Rusia untuk melepaskan senjata yang lebih besar ke Ukraina, dua sumber yang dekat dengan angkatan bersenjata mengatakan kepada Reuters. Moskow telah mengatakan kepada Barat bahwa pasokan senjatanya adalah target yang sah.
Menjelang peringatan kemenagan Uni Soviet atas Nazi pada 9 Mei, spekulasi beredar di Moskow dan Barat bahwa Putin sedang mempersiapkan semacam pengumuman khusus tentang Ukraina, mungkin deklarasi perang atau bahkan mobilisasi nasional.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak spekulasi itu pada hari Rabu lalu, menggambarkannya sebagai "omong kosong".
Kremlin tidak menanggapi permintaan komentar tentang apa yang mungkin dikatakan Putin dalam pidatonya, yang akan disampaikan dari tribun Lapangan Merah di depan Mausoleum Vladimir Lenin.
Tahun lalu, Putin menusuk ke luar biasa Barat dan apa yang dia katakan adalah kebangkitan neo-Nazisme dan Russophobia - tren dia telah kembali lagi dan lagi ketika menangani masalah Ukraina.
Reuters