TEMPO.CO, Jakarta -Mahkamah Agung dilaporkan mempertimbangkan untuk mencabut hak aborsi di Amerika Serikat, media AS melaporkan Senin. Hal ini mengutip bocoran draf pendapat mayoritas yang akan memberikan pukulan mengejutkan terhadap hak-hak perempuan di Negeri Abang Sam.
Draf tersebut, yang diperoleh Politico, ditulis oleh Hakim Samuel Alito dan telah diedarkan di dalam pengadilan yang didominasi kaum konservatif, lapor outlet berita tersebut.
Rancangan opini tersebut menyebut keputusan penting tahun 1973 Roe v Wade yang mengabadikan hak untuk aborsi “sangat salah sejak awal.”
“Kami berpendapat bahwa Roe dan Casey harus dikesampingkan,” tulis Alito dalam dokumen, berlabel “Opini Pengadilan” dan dipublikasikan di situs web Politico. “Sudah waktunya untuk mengindahkan Konstitusi dan mengembalikan masalah aborsi kepada wakil rakyat yang terpilih.”
Hak-hak reproduksi semakin terancam di Amerika Serikat dalam beberapa bulan terakhir karena negara-negara bagian telah bergerak untuk memperketat pembatasan.
Politisi sayap kanan telah melancarkan serangan terhadap aborsi, dengan Demokrat, yang dipimpin oleh Presiden Joe Biden, melawan untuk melindungi akses ke prosedur tersebut.
Pada Desember, mendengarkan argumen lisan tentang undang-undang Mississippi yang akan melarang sebagian besar aborsi setelah kehamilan di usia 15 pekan, mayoritas konservatif Mahkamah Agung tampaknya cenderung tidak hanya menegakkan hukum tetapi juga mengabaikan Roe v. Wade.
Pengadilan beranggotakan sembilan orang, yang didominasi oleh kaum konservatif setelah pencalonan tiga hakim oleh mantan presiden Donald Trump, diperkirakan akan mengeluarkan keputusan dalam kasus Mississippi pada Juni.
Politico menegaskan bahwa dokumen yang diperolehnya adalah draf dan opini bisa berubah sampai saat itu.
Institut Guttmacher, sebuah kelompok penelitian pro-pilihan aborsi, mengatakan bahwa 26 negara bagian Amerika Serikat "pasti atau kemungkinan" akan melarang aborsi jika Roe dibatalkan.
Baca juga: Texas Izinkan Individu Tuntut Pelaku Aborsi, Pakar: Kembali ke Zaman Wild West
SUMBER: POLITICO