TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Ukraina Sergey Marchenko meminta uang bantuan darurat untuk perekonomian negaranya setidaknya USD 2 miliar (Rp 28 triliun) ke Amerika Serikat. Kyiv pun berharap bisa mendapatkan uang bantuan tambahan USD 3 miliar (Rp 43 triliun) per bulan dari sumber-sumber lain.
Permintaan uang bantuan itu disampaikan Marchenko saat melakukan wawancara dengan Washington Post. Menurutnya, Ukraina punya kebutuhan untuk menutup kesenjangan dan menarik uang yang dibutuhkan agar memenangkan peperangan ini.
Pimpin The Fed, Yellen Mendapat Tugas Berat
Sebelumnya pada akhir pekan lalu Marchenko melakukan kunjungan kerja ke Washington DC untuk bertemu dengan sejumlah pejabat senior di Negeri Abang Sam tersebut. Marchenko memperingatkan tanpa dukungan keuangan, maka Ukraina tidak akan bisa mengatasi krisis kemanusiaan di negara itu yang disebabkan oleh serangan militer Rusia.
Marchenko menyebut Ukraina dalam dalam membutuhkan fulus USD 5 miliar untuk menutup biaya kebutuhan pada April, Mei dan Juni. Kyiv pun masih akan membutuhkan bantuan untuk pemulihan dari kerusakan akibat perang.
Sebelumnya pada Kamis pekan lalu, Marchenko dilaporkan menghadiri sebuah acara makan malam yang dijamu oleh Wakil Menteri Keuangan Amerika Serikat Wally Adeyemo. Hadir pula dalam acara itu, sejumlah delegasi dari perusahaan kelas kakap Amerika Serikat seperti Goldman Sachs dan asosiasi Business Roundtable.
Marchenko juga sudah bertemu dengan Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen dalam KTT G20 di Washington pada Rabu pekan lalu. Menurutnya, Amerika Serikat harus mencari cara agar bisa memenuhi kebutuhan Ukraina.
Marchenko menambahkan dia akan melibatkan Kongres Amerika Serikat karena punya permintaan tambahan. Hal itu disampaikan Marchenko tak lama setelah Presiden Biden memperjelas sikapnya kalau dia akan meminta Kongres agar memberikan lampu hijau sehingga bisa mengucurkan lebih banyak bantuan keuangan ke Ukraina. Sumber dari Pemerintah Amerika Serikat menggambarkan hal itu (bantuan ke Ukraina) sebagai salah satu prioritas Pemerintahan Biden.
Sejak dimulainya invasi militer Rusia ke Ukraina pada akhir Februari lalu, Amerika sudah mengucurkan paket bantuan ekonomi ke Kyiv sebesar USD 1 miliar (Rp 14 triliun). Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada akhir pekan lalu juga memberikan bantuan militer ke Ukraina sebesar USD 50 juta (Rp 7,2 triliun).
Sumber: RT.com
Baca juga: Istri Menteri Keuangan Inggris Janji Bayar Pajak
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.