TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim Negeri Beruang Merah itu telah menyerang kilang minyak Kremenchuk di Ukraina dengan rudal jarak jauh dan menghantam instalasi militer di bekas tetangga Sovietnya.
"Senjata jarak jauh berpresisi tinggi menghancurkan fasilitas produksi bahan bakar di kilang minyak di pinggiran utara kota Kremenchuk, serta fasilitas penyimpanan produk minyak yang mengisi bahan bakar peralatan militer untuk pasukan Ukraina," demikian keterangan Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dilansir dari Reuters, Senin, 25 April 2022.
Kilang minyak Kremenchuk yang jadi sasaran itu, berada di dekat Sungai Dnipro, Kyiv, Ukraina. Menurut Gubernur wilayah Poltava, zerangan pada kilang itu terjadi pada awal bulan ini.
Asap membumbung dari depok minyak yang dilaporkan terbakar di dekat pangkalan udara militer Vasylkiv di wilayah Kyiv, Ukraina, 27 Februari 2022. Rudal Rusia telah menghantam pipa gas dan kilang minyak di kawasan Vasylkiv. REUTERS/Maksim Levin
Sebelumnya, Kebakaran besar terjadi di fasilitas penyimpanan minyak di kota Bryansk, Rusia, yang ada dekat dengan perbatasan Ukraina, Senin, 25 April 2022. Namun tidak ada indikasi kebakaran itu terkait dengan perang di Ukraina, meskipun pejabat Rusia mengatakan pekan lalu bahwa helikopter Ukraina menabrak bangunan tempat tinggal dan melukai tujuh orang di daerah itu.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Kedarurat Rusia mengatakan kebakaran terjadi di fasilitas milik perusahaan pipa minyak Transneft pada pukul 2 pagi waktu Moskow, dan tidak perlu mengevakuasi bagian mana pun dari kota berpenduduk 400.000 orang itu.
Bryansk adalah kota berjarak 154 km timur laut perbatasan Ukraina atau dekat wilayah Sumy dan Chernihiv, yang berjarak sekitar 380 km dari Moskow, ibu kota Rusia.
Invasi Rusia ke Ukraina sudah dimulai sejak 24 Februari dan telah menewaskan ribuan orang. Jutaan orang telah mengungsi. Rusia membantah mengincar dan membunuh warga sipil.
Presiden Vladimir Putin mengatakan operasi militer khusus di Ukraina diperlukan karena Amerika Serikat menggunakan Ukraina untuk mengancam Rusia. Dia menganggap Moskow harus bertahan melawan penganiayaan terhadap orang-orang berbahasa Rusia.
Sumber: Reuters
Baca juga: Top 3 Dunia: Putin Menang Soal Gas, Rusia Serbu Mariupol, ke Singapura Tanpa Tes
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.