TEMPO.CO, Pyongyang --Kim Il Sung adalah seorang politikus dan pemimpin pertama Korea Utara. Kim Il Sung lahir pada 15 April 1912 atau hari ini pada 110 tahun lalu.
Mengutip laman Britanicca dan American Heritage, disebutkan bahwa sejak muda Kim Il-sung memiliki semangat perjuangan yang tinggi dan ia tergabung ke dalam aktivis anti-Jepang di Korea.
Pada Oktober 1926, Kim Il-sung mendirikan Down With Imperialism Union, sebuah organisasi perlawanan terhadap imperialisme Jepang. Selanjutnya, pada 1929, Kim Il Sung bergabung dengan South Manchurian Communist Youth Association dan dari sinilah Kim Il Sung mulai berkenalan dan bergabung ke dalam Partai Komunis China.
Perjuangan Kim Il Sung dan kecintaan terhadap ajaran komunisme, membuatnya ia ke Uni Soviet dan mendapatkan pelatihan militer di sana. Berlatih militer di Uni Soviet, Kim Il-sung berhasik menjadi Mayor dan ia menjadi anggota Soviet Red Army. Soviet Red Army juga berhasil mengalahkan pasukan Jepang yang saat itu berkuasa di Pyongyang. Kegemilangan ini membuat Kim Il-sung diperintah oleh Pemimpin Uni Soviet Joseph Stalin untuk menjadi pemimpin Korea yang baru merdeka.
Pada 8 Februari 1946, Kim Il-sung menjadi Ketua Komite Rakyat Sementara dan menjadi pimpinan tertinggi di Korea. Pada 9 September 1948, Kim Il Sung memprokalmasikan kemerdekaan Republik Demokratik Rakyat Korea.
Di era kepemimpinan Kim Il Sung, Korea Utara menjalankan sistem pemerintahannya dengan sistem Juche yang terdiri atas tiga pilar, yaitu kemerdekaan politik, kemandirian ekonomi, dan kemandirian pertahanan militer.
Pada 1972, Kim menerbitkan konstitusi baru yang membuatnya diangkat menjadi presiden abadi Korea Utara. Kim Il Sung meninggal dunia pada 8 Juli 1994 di Pyongyang akibat serangan jantung.
Nama Kim Il Sung hingga saat ini terus dielu-elukan oleh warga Korea Utara dan foto serta patung Kim Il Sung banyak menghiasi Pyongyang dan kota-kota di Korea Utara.
EIBEN HEIZIER
Baca juga : Kim Jong Un Promosikan Ideologi Baru Kimjongunisme, Apakah Itu?