TEMPO.CO, Jakarta - Orang nomor satu Korea Utara, Kim Jong Un baru-baru ini menarik perhatian. Pria 37 tahun itu memerintahkan kepada seluruh pegawainya untuk memindahkan foto ayahnya, Kim Jong-Il dan kakeknya, Kim Il Sung, yang terpasang di gedung utama pemerintahan Pyongyang. Bukan tanpa alasan, hal ini dilakukannya untuk menyukseskan promosi ideologi baru miliknya yang bernama ‘Kimjongunisme’ di dalam pemerintahan.
Sebagaimana dilansir dari dailymail.com, Pemimpin Korea Utara itu sedang berusaha menghapus bayang-bayang pemimpin tertinggi pendahulunya. Kim Jong Un ingin menciptakan iklim kepemimpinannya sendiri. Hal tersebut dilakukannya dengan mengenalkan sebuah ideologi baru, bernama ‘Kimjongunisme’. Bahkan, Kim Jong Un memeroleh julukan sebagai ‘pemimpin besar’ oleh media Korea Utara. Sebelumnya, istilah ini ditujukkan untuk sang kakek, Kim Il Sung.
Aksi yang dilakukan Kim Jong Un bertentangan dengan budaya Dinasti Kim. Sebab, Dinasti Kim dikenal sangat menghormati nenek moyang mereka. Aksi yang dilakukan oleh Kim Jong Un adalah kali pertama dalam sejarah kepemimpinan Korea Utara.
Pengenalan ideologi Kimjongunisme dilatarbelakangi oleh beberapa faktor. Dijelaskan dalam thetimes.com, Kim Jong Un tidak setuju dengan beberapa kebijakan yang telah dibuat ketika masa kepemimpinan sebelumnya, yang dipegang oleh ayah dan kakeknya. Salah satunya adalah perihal pengaitan legitimasi penerus dengan penghormatan pendahulunya. Oleh sebab itu, Kim Jong Un ingin menciptakan iklim kediktatoran 'baru', yang berpusat pada dirinya saja.
Perubahan besar yang dilakukan oleh Kim Jong Un dianggap sebagai bentuk kepercayaan diri atas legitimasinya, setelah sepuluh tahun menjadi penguasa utama di Korea Utara. Meskipun demikian, rencana mengenai ideologi baru 'Kimjongunisme' belum disiarkan secara resmi oleh media Kores Utara. Namun, Badan Intelijen Korea Selatan telah mengetahui strategi ini.
Sebelumnya, pada 1970-an, istilah 'Kimilsungisme' digunakan sebagai bentuk kepercayaan kepada pemimpin sebelumnya, Kim Il Sung, yang tak lain adalah kakek dari Kim Jong Un. Kemudian, pada dekade berikutnya, tercetus istilah 'Kimilsungisme-Kimjongilisme'. Sebuah istilah yang menggambarkan pemimpin negara dan ahli warisnya.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca: Kisah Dinasti Kim Penguasa Korea Utara: Kim Jong Un, Kim Jong Il dan Kim Il Sung
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.