TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Luar Negeri RI menyampaikan, Indonesia akan terus mengkonsultasikan saran untuk mengundang Ukraina ke KTT G20.
Juru Bicara Kemlu RI Teuku Faizasyah mengatakan, Indonesia mendengarkan semua pendapat negara anggota G20, termasuk wacana yang digulirkan oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden tersebut.
Konsultasi untuk merespons isu konflik Rusia dan Ukraina, menurut Faizasyah, terus diupayakan Indonesia sebagai presidensi G20 dengan kelompok negara yang bersangkutan. Akan tetapi, hasil dari pembicaraan tersebut belum bisa disampaikan karena bersifat kepentingan pemahaman bersama saja.
"Ada putaran kedua pendekatan konsultasi yang dilakukan Bu Menlu (Retno Marsudi), sebelum kita mengumumkan ke publik. Ada keperluan juga untuk melaporkan ke pemimpin tertinggi, Bapak Presiden," kata Faizasyah saat jumpa pers virtual Kemlu RI, Kamis, 14 April 2022.
Saat bersamaan, Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan Kemlu RI, Achmad Rizal Purnama, mengatakan, ada dua ronde konsultasi soal G20 dan isu Ukraina yang dilakukan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Ronde pertama dilakukan ke semua anggota G20 dengan tujuan menyampaikan gambaran besar tentang pemetaan masing-masing negara terkait situasi global Ukraina.
Sementara itu, ronde kedua akan menavigasi respons G20 terkait isu Ukraina. "Termasuk dampak ekonomi yang semua dunia saat ini sudah rasakan," kata Rizal Purnama.
Menlu Retno akan melakukan misi diplomatiknya untuk berdialog ronde kedua ihwal isu Ukraina dan G20 dalam lawatan ke Eropa pada 19 sampai 22 April 2022. Inggris, Prancis, Belanda, dan Turki, jadi tujuan kunjungan Retno nanti.
Usai KTT Luar Biasa NATO pada akhir Maret lalu, Joe Biden meminta Indonesia untuk tak mengundang Rusia ke puncak acara acara G20 di Bali, akhir tahun 2022. Sebagai gantinya, dia meminta presidensi G20 menghadirkan Ukraina.
Rusia mengatakan akan tetap datang dan undangan sudah diterimanya. Walau begitu, Kremlin menegaskan tidak ada masalah jika nantinya Rusia batal hadir, sebab Barat sudah menyatakan perang ekonomi dengan Moskow.
Menjawab segala tekanan itu, Kementerian Luar Negeri Indonesia memastikan, kepanitiaan G20 sejauh ini akan tetap mengundang seluruh anggota forum, termasuk Rusia. Preseden prosedural KTT G20 yang berlaku, jadi alasan keputusan Indonesia.
Baca juga: Menteri Luar Negeri Kanada Minta Indonesia Tak Undang Putin di G20
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.