Saksi lain, Eduard Karpenko, menceritakan bagaimana dia melihat tetangganya berbaris untuk ditembak oleh seorang tentara Rusia.
Dia mengatakan korban, Oleksandr Yeremich, adalah anggota Pasukan Pertahanan Teritorial berusia 43 tahun, cadangan militer angkatan bersenjata Ukraina. Karpenko menunjukkan kepada Reuters salinan paspor pria itu.
Karpenko mengatakan pria itu digiring dari dekat rumahnya oleh seorang tentara yang menurut dua tentara Rusia berasal dari Chechnya, sebuah wilayah di Rusia selatan yang telah mengerahkan pasukan ke Ukraina untuk mendukung Rusia.
Prajurit itu menggiring pria itu agar tidak terlihat, ke ujung pagar kayu dan kemudian empat tembakan terdengar, kata Karpenko.
"Mereka membawanya ke ujung gerbang dan menembaknya, dengan tembakan terakhir di kepala," kata Karpenko, mengangkat tangannya seolah-olah sedang digiring.
Dua pria di samping Karpenko, yang menolak disebutkan namanya, membenarkan bahwa mereka juga melihat Yeremich dibawa pergi dan mendengar suara tembakan.
Karpenko mengatakan dia dan kedua pria itu telah menunggu seperti yang diperintahkan oleh tentara Rusia sampai malam tiba sebelum keluar untuk mengambil mayatnya.
"Kami menutupinya dengan selimut, lalu dengan yang lain, dan menyeretnya ke kuburan. Darahnya banyak sekali," kata Karpenko.
Dia mengatakan mayat itu dimakamkan di dekat di sebuah taman, tempat yang ditandai dengan tiang kayu panjang dan bingkai logam berbentuk seperti peti mati.
Karpenko dan dua pria lainnya menggantungkan topi bisbol di sebuah ranting di lokasi di mana mereka mengatakan penembakan itu terjadi.
Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov, sekutu Putin, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada 26 Februari bahwa pasukan Chechnya akan berperang di Ukraina sebagai bagian dari "operasi militer khusus" Rusia untuk mendemilitarisasi negara itu. Belum diketahui apakah mereka beroperasi di Bucha.