TEMPO.CO, Jakarta - Sekutu utama Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dalam koalisi pemerintahan pada Rabu, 30 Maret 2022, mengumumkan pengunduran diri dan bergabung dengan kubu oposisi untuk menggulingkan Khan dari jabatan. Khan kini dibayang-bayangi mosi tidak percaya.
Khan, 69 tahun, mantan atlit kasti, menghadapi setumpuk kritikan di dalam negeri yang mencibir kinerjanya sebagai kepala negara. Salah satunya kritikan menyoroti caranya menangani perekonomian Pakistan yang diselimuti oleh inflasi yang tinggi dan defisit.
Seorang pria menyiapkan berbagai jenis kurma di pasar grosir menjelang bulan suci Ramadan, seiring wabah Covid-19 di Karachi, Pakistan, 11 April 2021. REUTERS/Akhtar Soomro
Oposisi Pakistan saat ini telah mendorong Khan agar keluar dari kantor Perdana Menteri dengan cara pemungutan suara untuk mosi tidak percaya, yang akan berlangsung pada Kamis, 31 Maret 2022 dan Senin, 4 April 2022. Dukungan dari sekutu-sekutu Khan saat ini sangat dibutuhkan.
Ketua Muttahida Qaumi Movement (MQM), Khalid Maqbool Siddiqui, mengumumkan partainya bergabung dengan blok, yang akan mendongkel Khan. MQM awalnya sekutu Khan di parlemen.
“Saya mengumumkan bahwa kami bersama Anda pada tahap ini,” kata Siddiqui, dalam sebuah konferensi pers, yang didampingi para pemimpin oposisi, Rabu 30 Maret 2022.
Partai Khan tidak punya suara mayoritas di parlemen sehingga sangat bergantung pada dukungan koalisi sekutu. Koalisi terbesar berasal dari MQM, yang bermarkas di wilayah selatan Karachi.
“Kami sudah menyorongkan pengunduran diri kepada Perdana Menteri,” kata Amin ul-Haq, anggota kabinet Khan dari MQM.
Jika Perdana Menteri Khan jadi digulingkan, maka ini akan menciptakan ketidak stabilan di Pakistan. Militer Pakistan memiliki catatan panjang, suka melakukan intervensi dalam politik dan sejauh ini dalam sejarah belum ada Perdana Menteri Pakistan yang rampung menyelesaikan masa jabatannya penuh selama 5 tahun. Pakistan adalah sebuah negara di kawasan Asia selatan, yang diketahui punya senjata nuklir.
Sumber: Reuters
Baca juga: PM Pakistan Tantang Pemimpin India Berdebat di Televisi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.