TEMPO.CO, Jakarta - Dua pria Arab menembak mati dua polisi Israel, sebelum ditembak petugas lainnya, Minggu. Insiden itu terjadi saat menteri luar negeri AS, Maroko, Uni Emirat Arab, dan Bahrain berada di negara itu untuk KTT Arab-Israel.
Negara Islam atau ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu dalam sebuah pernyataan yang diposting di akun Telegramnya.
Dua penyerang di Hadera, sebuah kota sekitar 50 km utara Tel Aviv, adalah warga Arab Israel dan simpatisan kelompok itu, kata pejabat keamanan Israel.
"Kami mengutuk serangan teroris hari ini di Hadera, Israel," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Twitter. "Tindakan kekerasan dan pembunuhan yang tidak masuk akal seperti itu tidak memiliki tempat di masyarakat. Kami mendukung mitra Israel kami dan mengirimkan belasungkawa kami kepada keluarga para korban."
Serangan itu terjadi lima hari setelah seorang Arab dari Israel selatan menewaskan sedikitnya empat orang Israel dalam aksi penikaman dan tabrak mobil di kota Beersheba, sebelum dia ditembak mati oleh seorang pejalan kaki.
Rekaman kamera pengintai yang disiarkan di stasiun televisi Israel menunjukkan dua pria melepaskan tembakan dengan senapan serbu di jalan utama di Hadera, menimbulkan kekhawatiran di Israel akan gelombang serangan teroris semacam itu.
Reuters