TEMPO.CO, Jakarta - Menteri bidang energi Qatar Saad al-Kaabi dalam sebuah wawancara dengan CNN pada Kamis, 24 Maret 2022, mengungkap menggantikan gas alam Rusia di pasar Eropa adalah hal yang secara praktik mustahil dilakukan.
Ucapan al-Kaabi itu, berkaca pada data resmi yang memperlihatkan sekitar 30 persen sampai 40 persen dari total volume suplai gas di pasar dunia berasal dari Rusia. Selain duduk sebagai Menteri Energi, al-Kaabi juga menjabat sebagai Presiden dan CEO QatarEnergy.
Seorang pria menangis di samping mayat ibunya yang tewas ketika rudal yang dicegat menghantam sebuah bangunan perumahan, saat invasi Rusia ke Ukraina, di Kyiv, Ukraina 17 Maret 2022. Kantor hak asasi manusia PBB di Jenewa mengatakan telah mencatat 2.032 korban sipil sejauh dimana 780 tewas dan 1.252 terluka. REUTERS/Thomas Peter
Uni Eropa menjatuhkan sanksi ekonomi ke Moskow menyusul konflik negara itu dengan Ukraina. Organisasi terbesar di Benua Biru tersebut, juga mengumumkan akan secara bertahap memangkas konsumsi gas alam Rusia pada tahun ini.
Lebih dari 40 persen impor gas Uni Eropa berasal dari Rusia.
Al-Kaabi mengatakan Qatar tidak akan ikut menjatuhkan sanksi ke minyak dan gas dari Rusia. Sebab energi tidak boleh di campur aduk dengan politik. Al-Kaabi memastikan Qatar pun tidak akan mencampuri krisis Ukraina.
Sumber: RT.com
Baca juga: Top 3 Dunia: Kegagalan Rudal Rusia Capai 60 Persen
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.