TEMPO.CO, Jakarta - NATO kemungkinan akan memutuskan untuk meningkatkan penempatan pasukan militer di sisi timur wilayahnya hari ini, Kamis, 24 Maret 2022.
NATO telah meningkatkan kehadirannya secara tajam di perbatasan tmur aliansi, dengan sekitar 40.000 tentara tersebar dari Baltik ke Laut Hitam, dan sedang berusaha untuk mengerahkan empat unit tempur baru di Bulgaria, Hongaria, Rumania, dan Slovakia.
"Saya berharap para pemimpin akan setuju untuk memperkuat postur NATO di semua domain, dengan peningkatan besar di bagian timur aliansi. Di darat, udara dan laut," kata kepala NATO Jens Stoltenberg pada konferensi pers menjelang KTT NATO di Brussel.
Putin mengirim pasukan ke Ukraina dalam apa yang dia sebut "operasi militer khusus" untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" Ukraina. Ukraina dan Barat mengatakan Putin melancarkan agresi yang tidak beralasan.
Kelompok tempur multinasional tambahan datang di atas empat unit tempur yang ada, dengan total sekitar 5.000 tentara, dikerahkan oleh NATO ke tiga negara Baltik dan Polandia setelah aneksasi Rusia atas Krimea pada 2014.
Stoltenberg mengatakan krisis Ukraina telah menunjukkan bahwa NATO harus mengatur ulang pencegahan dan postur pertahanan untuk jangka panjang, sebuah masalah yang akan dibahas pada pertemuan puncak reguler mereka berikutnya pada akhir Juni di Madrid.
"Ada rasa urgensi baru karena kita tidak bisa menerima perdamaian begitu saja," katanya kepada wartawan.
Para pemimpin NATO juga akan menyetujui bantuan tambahan untuk Kyiv, menurut Stoltenberg, termasuk peralatan untuk membantu Ukraina melindungi dari ancaman senjata kimia, biologi, radiologi dan nuklir.
Dia memperingatkan Rusia agar tidak menggunakan senjata nuklir, biologi atau kimia di Ukraina, sambil menekankan kesiapan NATO untuk "melindungi dan membela sekutu dari ancaman apa pun kapan saja".
"Rusia harus menghentikan retorika nuklir berbahaya yang tidak bertanggung jawab ini... Rusia harus memahami bahwa mereka tidak akan pernah bisa memenangkan perang nuklir," katanya, dan menambahkan bahwa setiap penggunaan senjata biologi atau kimia akan memiliki "konsekuensi yang luas".
Stoltenberg juga meminta Cina untuk mengutuk perang Rusia di Ukraina dan tidak memberikan "dukungan material" untuk Moskow.
Cina tidak mengutuk invasi Rusia, meskipun menyatakan keprihatinan tentang perang. Wakil Menteri Luar Negeri Cina Le Yucheng mengatakan pada hari Sabtu bahwa sanksi Barat terhadap Rusia menjadi "semakin keterlaluan".
"Untuk NATO, menjadi perhatian khusus bahwa Cina sekarang, untuk pertama kalinya, mempertanyakan beberapa prinsip utama keamanan, termasuk hak setiap negara di Eropa untuk memilih jalannya sendiri," kata Stoltenburg.
Untuk menunjukkan kekompakan Barat melawan perang di Ukraina, Brussel juga akan menjadi tuan rumah KTT G7 dan Uni Eropa pada hari Kamis.
Reuters