TEMPO.CO, Jakarta - Peraih penghargaan Nobel bidang perdamaian 1996 José Manuel Ramos-Horta mengingatkan bergabungnya Timor Leste ke ASEAN adalah mimpi negara itu. Dia mengakui, butuh waktu lama untuk bisa bergabung dengan ASEAN.
Dalam acara bincang-bincang bersama José Manuel Ramos-Horta, yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) pada Kamis, 17 Maret 2022, Ramos-Horta menceritakan pihaknya sudah sempat melakukan pertemuan dengan mantan Perdana Menteri Singapura periode 1990 - 2004 Goh Chok Tong dan Perdana Menteri Lee Hsien Loong, untuk menyampaikan perihal mimpi Timor Leste bergabung dengan ASEAN. Hanya saja, sikap Singapura sangat pragmatik (bukan negatif).
“Kami tahu selain Timor Leste, ada pula negara lain yang juga ingin bergabung dengan ASEAN, yakni Sri Lanka, Bangladesh dan Papua Nugini. Namun mereka belum bisa diterima oleh ASEAN karena sudah bergabung dengan organisasi lain. Timor Leste, kami belum menjadi bagian dari organisasi mana pun,” kata Ramos-Horta.
Logo ASEAN. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Dia menekankan, Timor Leste punya hak untuk bergabung dengan ASEAN. Sebab ini bisa ikut mengangkat kesejahteraan masyarakat Timor Leste.
“Kami pada dasarnya menunggu jawaban ASEAN,” kata Ramos-Horta, yang mengaku sudah mendapat dukungan dari Kamboja dan Malaysia.
Timor Leste, yang dulu bernama Timor Timur, adalah sebuah negara di Asia Tenggara. Meski sampai sekarang Timor Leste masih belum menjadi negara anggota ASEAN, namun Timor Leste sudah membangun hubungan secara ekonomi dengan negara-negara ASEAN.
Baca juga: Tertahan di Malaysia, 151 WNI Akhirnya Bisa Dipulangkan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.