TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi pimpinan Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob mencetak kemenangan telak dalam pemilihan di negara bagian Johor yang dipandang sebagai ujian utama untuk pemilihan nasional, Sabtu, 12 Maret 2022.
Pemilihan kali ini melibatkan banyak pemilih muda dan pemilih pemula.
Kemenangan meyakinkan di negara bagian Johor selatan untuk koalisi yang dipimpin oleh partai Ismail Sabri, Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) datang menjelang pemilihan umum yang dapat diadakan pada awal Juli.
Malaysia telah menurunkan usia pemilih dari 21 menjadi 18 dan mengizinkan pendaftaran pemilih otomatis, menambahkan 5,8 juta orang ke daftar pemilih - meningkat 40%, dengan pemilih baru mencapai sekitar sepertiga dari mereka yang terdaftar di Johor.
Pada Sabtu, aliansi Barisan Nasional yang dipimpin UMNO mengamankan 40 dari 56 kursi legislatif negara bagian Johor, menghancurkan kelompok partai saingan yang terpecah.
"Hasil ini di luar ekspektasi kami... bagi kami, ini adalah hadiah untuk masyarakat Johor," kata presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi dalam pidato kemenangan yang disiarkan langsung.
Sejak 2018, Malaysia telah memiliki tiga perdana menteri dan menyaksikan runtuhnya dua pemerintahan dan pecahnya dua koalisi besar yang berlawanan, di tengah gejolak politik berlarut-larut.
Pemilihan Johor adalah pemilu paling gaduh di negara itu, dengan dua koalisi pemerintah yang berkuasa, aliansi oposisi, dan beberapa kandidat independen bergabung dalam keributan.
MUDA, sebuah partai pemuda dan reformasi yang mengikuti pemilihan perdananya di Johor, hanya memenangkan satu dari tujuh kursi yang diperebutkan. Tetapi dikatakan bahwa suara kaum muda mendorongnya ke posisi kedua di dua daerah pemilihan.
"Meskipun kami adalah partai baru dan diunggulkan, kami akan bekerja keras untuk membawa bentuk politik baru di Johor dan di seluruh Malaysia," kata Presiden MUDA Syed Saddiq Syed Abdul Rahman.
Reuters