TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan pidato di depan Dewan Rakyat Inggris pada Selasa, 8 Maret 2022. Di hari ke-13 invasi yang dilancarkan oleh Rusia ke Ukraina, Zelensky melalui video teleconference berjanji tidak akan menyerah.
Mengutip frasa terkenal Sastrawan William Shakespeare, Zelensky menegaskan hasrat kebebasan rakyat Ukraina.
"To be or not to be?' - Anda tahu pertanyaan Shakespeare ini dengan baik. Tiga belas hari yang lalu, pertanyaan ini masih bisa diajukan tentang Ukraina. Tapi tidak sekarang. Jelas, 'menjadi'. Jelas, untuk bebas," kata Zelensky dalam keterangan tertulis pemerintah Ukraina, yang diterima Rabu, 9 Maret 2022.
Zelensky mengatakan rakyat Ukraina tidak akan menyerah dan tidak akan kalah dalam menahan serangan Rusia. Sambil memetik kata PM Inggris di Perang Dunia II, Winston Churchill, dia menyebut Ukraina akan memperjuangkan negara dengan pengorbanan apapun.
"Kami akan bertarung di laut, kami akan bertarung di udara, kami akan mempertahankan tanah kami, berapa pun biayanya. Kami akan bertarung di hutan, di ladang, di pantai, di kota dan desa, di jalanan, kita akan bertarung di perbukitan ... Dan saya ingin menambahkan: kami akan bertarung di ujung rampasan, di tepi Kalmius dan Dnieper! Dan kami tidak akan menyerah!" kata Zelensky.
Invasi Rusia terhadap Ukraina telah berlangsung selama sepekan lebih atau persisnya dimulai pada 24 Februari 2022. Ketegangan terus memburuk dan belum ada solusi yang dicapai atas krisis ini.
Ukraina adalah negara bekas pecahan Uni Soviet, yang ingin menjadi anggota NATO dan Uni Eropa. Tindakan Ukraina itu, dipandang Moskow bisa mengancam keamanan dan pengaruh Rusia.