TEMPO.CO, Jakarta - Banjir di pantai timur Australia akan dinyatakan sebagai darurat nasional, kata Perdana Menteri Scott Morrison ketika pemerintah berupaya mengerahkan bantuan dan pasokan ke daerah-daerah paling parah, Rabu, 9 Maret 2022.
Morrison, dalam kunjungan ke kota Lismore yang hancur di utara New South Wales, juga menjanjikan lebih banyak dukungan keuangan untuk masyarakat dan bisnis yang terkena dampak hujan berminggu-minggu dan menenggelamkan sejumlah pedesaan dan pinggiran kota di Sydney.
Deklarasi darurat, yang dibuat setelah kebakaran hutan Australia 2019, akan membantu memotong birokrasi dan mempercepat bantuan dari personel pertahanan di tengah kritik tentang respons yang lambat terhadap banjir yang menewaskan 20 orang.
"Umpan balik yang kami dapatkan ... telah membantu kami mengidentifikasi di mana kesenjangan saat ini, dan bagaimana kami bisa mendapatkan dukungan dengan cepat ke tempat yang dibutuhkan," kata Morrison.
Pemerintah telah merekomendasikan gubernur jenderal untuk menyatakan banjir sebagai darurat nasional, katanya.
Morrison, yang tertinggal dalam jajak pendapat menjelang pemilihan federal sebelum Mei, melakukan kunjungan pribadi ke pertanian yang terendam banjir, kantor kru darurat dan juga bertemu dengan seseorang yang kehilangan rumah, kata laporan media.
Tayangan televisi menunjukkan beberapa orang berkumpul di depan pusat operasi darurat, tempat Morrison akan berkunjung, meneriakkan "air naik, tidak ada lagi kompromi" dan "banjir bahan bakar fosil".
Pemerintah konservatif Morrison akhir tahun lalu mengadopsi target emisi nol karbon bersih pada tahun 2050, tetapi para aktivis iklim menuntut tindakan yang lebih agresif.
Dua tahun lalu, Morrison dikritik karena mengambil liburan keluarga di Hawaii selama keadaan darurat kebakaran dan kemudian dicemooh oleh penduduk kota yang dilanda kebakaran hutan karena dana pemadam kebakaran dan kurangnya bantuan.
Sebagian besar pantai timur Australia terendam setelah hujan deras beberapa minggu menyebabkan banjir besar.
Penduduk yang frustrasi, tanpa akses listrik dan internet selama beberapa hari, menyalahkan pemerintah atas lambatnya bantuan.
Banjir besar terus berlanjut di pinggiran barat Sydney, meskipun ribuan penduduk di timur laut Sydney kembali ke rumah mereka setelah hujan reda.
"Syukurlah, hujan telah reda, dan kita akan melihat ketinggian air terus surut secara perlahan dalam beberapa hari mendatang," kata peramal Biro Meteorologi Dean Narramore kepada wartawan.
Musim panas pantai timur Australia telah didominasi oleh fenomena cuaca La Nina, biasanya terkait dengan curah hujan yang lebih besar, dengan sebagian besar sungai hampir mencapai kapasitasnya bahkan sebelum pmusim hujan terakhir.
Sydney telah menerima hampir 900 mm hujan sejauh ini pada tahun 2022, atau sekitar 80% dari curah hujan tahunannya, data resmi menunjukkan, awal tahun terbasah sejak pencatatan dimulai.
Reuters