TEMPO.CO, Jakarta - McDonald's dan sejumlah merek top Amerika Serikat termasuk PepsiCo, Coca-Cola dan Starbucks menyatakan keluar dari bisnis mereka di Rusia sebagai protes atas invasi ke Ukraina.
McD menutup sementara semua 847 restorannya di Rusia termasuk di Pushkin Square yang ikonik, Selasa, 8 Maret 2022.
Pepsi dan McDonald's adalah pionir perusahaan yang bekerja dengan Uni Soviet dan negara Rusia pasca-Soviet beberapa dekade lalu dan dianggap meningkatkan hubungan internasional.
Keempat perusahaan memiliki operasi besar di Rusia.
McDonald's mengatakan akan terus membayar gaji 62.000 karyawannya di Rusia meski menutup 847 restoran. Lokasi pertama yang dibuka di Rusia, di Lapangan Pushkin Moskow pada tahun 1990, menjadi simbol kapitalisme Amerika yang berkembang saat Uni Soviet jatuh.
"Saya senang mereka datang dan membuat keputusan yang tepat," kata Jeffrey Sonnenfeld, seorang profesor di Yale School of Management yang melacak sikap perusahaan-perusahaan besar di Rusia. "Ini adalah dampak yang sangat penting, dan itu simbolis sekaligus substantif."
Starbucks untuk sementara menutup ratusan toko. PepsiCo akan menangguhkan semua iklan di Rusia dan menghentikan penjualan merek minumannya, tapi tetap menjual kebutuhan pokok seperti susu dan makanan bayi.
Coca-Cola mengatakan akan menangguhkan bisnisnya di sana. Coca-Cola adalah minuman resmi Olimpiade 1980 di Moskow, meskipun Amerika Serikat memboikot acara tersebut sebagai protes atas invasi Soviet ke Afghanistan.
Amazon.com juga akan berhenti menerima pelanggan baru untuk layanan cloud-nya di Rusia dan Ukraina. Universal Music menangguhkan semua operasi di Rusia, dan layanan kencan online Bumble Inc akan menghapus aplikasinya dari toko-toko di Rusia dan Belarusia.
Sebelumnya, Royal Dutch Shell berhenti membeli minyak dari Rusia dan mengatakan akan memutuskan hubungan ke negara itu sepenuhnya sementara Amerika Serikat meningkatkan kampanyenya untuk menghukum Moskow dengan melarang impor minyak dan energi Rusia.
Moskow menyebut serangan ke Ukraina sebagai "operasi militer khusus" yang ditujukan bukan untuk menduduki wilayah tetapi menghancurkan kemampuan militer Ukraina.
Langkah Barat untuk mengisolasi Rusia secara ekonomi karena menyerang tetangganya telah memukul pasar komoditas dan energi global dengan keras, membuat harga melonjak dan mengancam pemulihan akibat pandemi Covid-19.
Inggris juga akan melarang impor minyak Rusia tetapi hanya dengan secara bertahap menghapusnya selama 2022 untuk memberi waktu kepada bisnis menemukan sumber pasokan alternatif.
Reuters