TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia akan mencapai tujuan di Ukraina baik melalui jalur diplomasi atau perang. "Rusia akan mencapai tujuannya di Ukraina baik melalui negosiasi atau melalui perang," kata Putin kepada Presiden Prancis, Emmanuel Macron melalui telepon pada Minggu, 6 Maret 2022, seperti dituturkan seorang pejabat kepresidenan Prancis.
Putin menambahkan bahwa Rusia juga berjanji tidak berniat menyerang situs nuklir Ukraina. Menurut pejabat kepresidenan, Macron menyatakan Putin sangat keras dalam mencapai tujuannya termasuk apa yang disebut sebagai de-Nazifikasi dan netralisasi Ukraina.
Baca Juga:
Putin juga menuntut pengakuan atas semenanjung Krimea di Ukraina, yang dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014, sebagai bagian dari wilayah Rusia. Putin juga menuntut pengakuan dua wilayah timur Ukraina yang telah memisahkan diri dari Rusia sebagai wilayah independen. Menurut pejabat tersebut, tuntutan ini tidak dapat diterima oleh Ukraina.
Dalam percakapannya dengan Macron, Putin juga membantah bahwa tentara Rusia menargetkan warga sipil. Hal itu diungkapkan Putin setelah Macron mendesaknya agar tidak membahayakan warga sipil, sesuai dengan hukum internasional.
Macron menyatakan bahwa tentara yang menyerang adalah tentara Rusia. Macron mengatakan tidak memiliki alasan untuk percaya bahwa tentara Ukraina menempatkan warga sipil dalam bahaya.
Pekan lalu Macron menyatakan kekhawatirannya atas risiko keamanan nuklir di Ukraina. Macron khawatir karena pembangkit listrik tenaga atom terbesar di Eropa Zaporizhzhia diserang dan direbut oleh pasukan Rusia.
"Presiden Putin mengatakan tidak berniat menyerang pembangkit listrik," kata pejabat Prancis itu. Ia menambahkan bahwa Presiden Rusia mengatakan siap untuk memenuhi standar badan atom PBB untuk perlindungan pembangkit nuklir.
Panggilan telepon antara Putin dan Macron berlangsung selama satu jam 45 menit dan atas permintaan Macron. Ini adalah pembicaraan keempat kalinya di antara mereka sejak Rusia invasi Ukraina pada 24 Februari 2022.
Macron sebelumnya berbicara dengan Putin pada 3 Maret 2022. Macron lalu menyatakan yang terburuk akan datang di Ukraina karena Putin berniat merebut seluruh negara itu.
Menurut Rusia, Putin dalam panggilan telepon menyalahkan Kiev karena gagal mengevakuasi warga sipil dari kota pelabuhan utama Ukraina Mariupol yang dikelilingi oleh pasukan Rusia.
Baca: Sebanyak 20 Ribu Sukarelawan Mendaftar Sebagai Tentara Asing Ukraina
NDTV