TEMPO.CO, Jakarta - Kepala SpaceX Elon Musk pada Sabtu, 5 Maret 2022, mengungkap bahwa layanan satelit broadband Starlink sudah diminta oleh beberapa negara untuk menutup akses media pemberitaan dari Rusia. Musk memastikan, diantara negara yang meminta itu, Ukraina tidak termasuk.
“Kami tidak bisa melakukan itu kecuali ditodong senjata, maaf menjadi absolutis kebebasan berbicara,” kata Musk lewat Twitter.
Elon Musk mengatakan kemungkinan 70 persen dirinya akan pindah ke Mars. Kredit: Engadget
Menurutnya, SpaceX telah memprioritaskan untuk mempertahankan siber dan mengatasi gangguan sinyal yang membuat keterlambatan di Starship dan Starlink V2.
Sebelumnya pada awal pekan ini, Musk sudah memperingatkan akan ada sebuah perubahan besar, yang akan menjadi pekerja besar bagi Starlink di Ukraina setelah Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada akhir pekan lalu.
Ukraina adalah negara bekas pecahan Uni Soviet, yang ingin menjadi negara anggota NATO dan Uni Eropa. Tindakan Ukraina itu, dipandang Moskow bisa mengancam keamanan dan pengaruh Rusia.
Sumber: Reuters
Baca juga: Nia Ramadhani Pernah Ngaku Sering Ditawari Narkoba: Tergantung Iman
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.