TEMPO.CO, Jakarta -Kepala delegasi Rusia dalam konferensi iklim PBB mengejutkan peserta dengan meminta maaf atas invasi negaranya ke Ukraina pada Ahad lalu.
Seperti dilansir NDTV Senin 28 Februari 2022, Oleg Anisimov dari Rusia menegaskan bahwa invasi tersebut tidak dapat dibenarkan. Hal ini diungkapkan beberapa sumber yang mendengarnya berbicara dalam pertemuan virtual Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) tertutup tersebut.
"Izinkan saya menyampaikan permintaan maaf atas nama semua orang Rusia yang tidak mampu mencegah konflik ini," kata Anisimov pada pleno penutupan forum virtual 195 negara, menurut tiga sumber yang mendengarnya berbicara.
“Mereka yang melihat apa yang terjadi,” tambah Anisimov berbicara dalam bahasa Rusia, "gagal menemukan pembenaran untuk serangan ke Ukraina".
"Semua orang 'di ruangan' benar-benar tersentuh," kata salah satu sumber, merujuk pada obrolan online dan percakapan informal.
Pernyataan Anisimov -- yang menyatakan "kekaguman yang besar" pada delegasi Ukrania -- sangat mengejutkan. "Dia tahu bahwa ada risiko untuknya, itu adalah pesan yang sangat tulus," kata peserta lain.
Kepada wartawan, Anisimov mengatakan bahwa pernyataannya "menyatakan pendapat dan sikap pribadi saya," dan tidak boleh dianggap sebagai "pernyataan resmi delegasi Rusia".
Anisimov adalah veteran proses IPCC, pertama kali berpartisipasi sebagai ilmuwan dan ahli di wilayah Arktik. Dia berkontribusi pada laporan sebelumnya sebagai penulis utama. IPCC memberikan terjemahan simultan dari komentarnya ke dalam bahasa Inggris.
Sementara ketua delegasi Ukraina, Svitlana Krakovska, mencoba untuk terus bekerja meskipun ada serangan di negaranya, berpidato di konferensi pada Ahad pagi.
"Kami tidak akan menyerah di Ukraina, dan kami berharap dunia tidak akan menyerah dalam membangun masa depan yang tahan iklim," katanya dalam bahasa Inggris, menurut berbagai sumber.
"Perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia dan perang di Ukraina memiliki akar yang sama -- bahan bakar fosil -- dan ketergantungan kita pada mereka," tambahnya.
Pertemuan IPCC selama dua minggu, yang dibayangi oleh invasi Rusia ke Ukraina, ditugaskan untuk menyaring laporan setebal 3.500 halaman tentang dampak iklim dan adaptasi menjadi "Ringkasan untuk Pembuat Kebijakan" setebal 40 halaman, yang akan dipublikasikan pada Senin.
Baca juga: Krisis Ukraina, PBB Akan Gelar Rapat Darurat Majelis Umum
SUMBER: NDTV
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.