Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kaki Remaja Amerika Ini Diamputasi Setelah Makan Mie dan Nasi Sisa Restoran

Reporter

image-gnews
Nasi putih mengandung kalori yang lebih tinggi dari nasi merah. (Pexels/Lum3n)
Nasi putih mengandung kalori yang lebih tinggi dari nasi merah. (Pexels/Lum3n)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang remaja pria dari Massachusetts, Amerika Serikat keracunan setelah makan mie dan nasi sisa dari sebuah restoran. Mahasiswa berusia 19 tahun ini dirawat di rumah sakit akibat kegagalan organ beberapa jam setelah makan sisa nasi dan mie yang dibelinya dari restoran. Dokter pun terpaksa mengamputasi kedua kaki dan semua jari untuk menyelamatkan nyawanya.

Dilansir dari USA Today, mahasiswa yang tak disebutkan namanya itu merasa sakit perut setelah makan nasi sisa, ayam dan mie. Kulitnya pun berubah warna menjadi ungu, menurut sebuah laporan oleh The New England Journal of Medicine.

Remaja itu dirawat di rumah sakit karena syok, kegagalan organ ganda, dan ruam. Kondisinya dengan cepat menurun. Pernapasannya tidak normal, tekanan darah melonjak dan muntah. Sebelum kejadian tersebut, siswa itu dalam keadaan sehat.

Setelah pemeriksaan lebih lanjut, ia didiagnosis dengan penyakit meningococcal purpura fulminan disease, yang menyebabkan leher kaku, mual, gangguan pernapasan, syok dan kegagalan organ. Purpura fulminan adalah komplikasi langka yang menyebabkan syok septik seperti yang dialami mahasiswa tersebut.

Kondisi ini disebabkan oleh bakteri dan membawa gejala seperti demam mendadak dan muntah. Pusat Pencegahan Penyakit dan Pengendalian atau CDC Amerika Serikat memperingatkan hal itu dapat menyebabkan kematian hanya dalam beberapa jam.

Selama dirawat di rumah sakit, kondisinya memburuk hingga dia mengalami nekrosis, kematian jaringan dan sel. Saat itu dokter pun harus mengamputasi kaki dan jarinya. Dia juga membutuhkan alat pacu jantung selama 13 hari untuk mengobati disfungsi jantungnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para ahli telah memperingatkan bahaya menyimpan nasi sisa secara tidak benar. Sebabnya makanan seperti nasi dan pasta mengandung bakteri yang disebut bacillus cereus.

Bakteri itu menghasilkan racun ketika dipanaskan dan dibiarkan terlalu lama, menurut CDC. Pada 2008, seorang remaja meninggal dalam tidurnya setelah makan sisa pasta yang tidak didinginkan semalaman, sebuah kasus yang dilaporkan dalam Journal of Clinical Microbiology.

Baca: Manfaat Makan Nasi Putih Sisa Kemarin

USA TODAY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kenali Gejala-gejala dan Cara Mencegah Keracunan Makanan

5 hari lalu

Ilustrasi keracunan makanan. Freepik
Kenali Gejala-gejala dan Cara Mencegah Keracunan Makanan

Berikut beberapa gejala yang mungkin muncul saat terjadi keracunan makanan dan cara untuk menghindari keracunan makanan


Puluhan Orang di Cianjur Keracunan Makanan, Apa Saja Pertolongan Pertama Keracunan Makanan?

5 hari lalu

Ilustrasi keracunan makanan. Makaremlaw.com
Puluhan Orang di Cianjur Keracunan Makanan, Apa Saja Pertolongan Pertama Keracunan Makanan?

Apa saja pertolongan pertama untuk keracunan makanan sebelum terlambat untuk diatasi?


Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

14 hari lalu

Ilustrasi pria menggunakan ponsel di toilet. buzznigeria.com
Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.


Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

27 hari lalu

Ilustrasi wanita bekerja di kantor. shutterstock.com
Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

31 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

32 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.


Amankah Makan Nasi Sisa yang Disimpan di Kulkas dan Dipanaskan Lagi?

55 hari lalu

Ilustrasi nasi (Pixabay.com)
Amankah Makan Nasi Sisa yang Disimpan di Kulkas dan Dipanaskan Lagi?

Saat ingin memakan nasi sisa, penting untuk memahami soal penyakit karena keracunan makanan. Berikut saran pakar soal nasi sisa.


Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

27 Februari 2024

Ilustrasi celana jeans. hollister.com
Bekukan Celana Jins untuk Usir Bakteri dan Bau tanpa Dicuci, Mitos atau Fakta?

Membekukan celana jins di dalam freezer diklaim bisa membuatnya segar dan bebas bau tak sedap tanpa perlu dicuci. Bagaimana faktanya?


Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

25 Februari 2024

ilustrasi sakit perut (pixabay.com)
Bikin Tubuh Kesulitan Menyerap Nutrisi dari Makanan, Kenali Penyakit Whipple

Penyakit Whipple mengganggu pencernaan normal dengan mengganggu pemecahan makanan dan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.


Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

21 Februari 2024

Prof. Dr. dr. Erlina Burhan M. Sc.,Sp.p. Ui.ac.id
Guru Besar FK UI Erlina Burhan Tawarkan SIG untuk Deteksi Kasus Aktif Tuberkulosis di Indonesia

Erlina Burhan paparkan bahasan penanganan tuberkulosis di pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar FK UI. Ia tawarkan SIG untuk deteksi TB.