TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Resnikov hampir setiap hari dalam sepekan terakhir memposting gambar-gambar pesawat-pesawat angkut besar dengan peti berisi senjata dan amunisi yang dikirim Amerika Serikat dan sekutu Barat untuk menghadapi serbuan Rusia.
Menurut pemerintah Ukraina, negara-negara Barat—termasuk AS— telah memberikan bantuan militer kepada Kiev sebesar US$1,5 miliar atau Rp21,5 triliun.
Bantuan senjata ini dilakukan menyusul konflik yang belakangan ini memuncak antara Ukraina dan Rusia. Konflik itu bermula setelah Rusia mengerahkan pasukan dan peralatan tempur ke perbatasan dengan Ukraina sejak akhir tahun lalu.
Jika terjadi serangan, Ukraina bakal kesulitan menghalau Rusia karena alat utama sistem pertahanan (Alutsista) mereka kalah jauh. Untuk itu, AS dan negara sekutu Barat turut memasok senjata.
“Kami telah memasok militer Ukraina dengan peralatan untuk membantu mereka mempertahankan diri,” kata Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Selasa pekan lalu. “Kami memberikan pelatihan dan saran dan intelijen untuk tujuan yang sama.”
Berikut deretan alutsista atau alat tempur hingga senjata yang dikirim Amerika Serikat ke perbatasan Ukraina untuk melawan invasi Rusia.
Rudal Javelin
Beberapa pesawat yang diunggah Resnikov di Twitter mengangkut rudal Javelin ke Kyiv. Banyak tentara Ukraina mungkin akan memikul senjata anti-tank yang baru dikirim ini untuk pertama kalinya.
Javelin merupakan rudal anti-tank yang bisa menargetkan kendaraan lapis baja, gua dan bunker. Ukurannya yang mudah dijangkau, senjata ini bisa diluncurkan oleh satu orang di berbagai platform.
Pada 26 Januari lalu, Ukraina menerima 300 rudal Javelin. Pengiriman senjata itu mencapai 79 ton."AS mendukung Ukraina, dan kami akan terus membutuhkan dukungan yang dibutuhkan," demikian pernyataan Kedutaan Besar AS di Kiev, dikutip The New York Post.
Pengiriman rudal javelin memiliki makna simbolis bagi Rusia dan Ukraina, karena biasanya hanya untuk sekutu dekat AS dan anggota NATO. Kiev hingga sekarang belum menjadi anggota blok itu. AS sendiri mengirim rudal Javelin ke Ukraina sejak 2019.
Rudal Stinger
Sistem Pertahanan Udara Portabel Manusia atau MANPADS, salah satunya rudal Stinger buatan AS. Perdana Menteri Lithuania Ingrida Simonyte mengumumkan mengirimkan rudal Stinger buatan AS ke Ukraina dari Lithuania.
Rudal ini sangat penting karena Rusia lebih unggul dari Ukraina, terutama untuk angkatan udaranya. Rusia tidak hanya memiliki lebih banyak jet tempur daripada Ukraina, tetapi militernya juga mampu memantau radio dan radar pesawat dan pertahanan udara Ukraina, dengan teknologi buatan Soviet.
“MANPADS ini sangat berguna karena membuat serangan udara Rusia menjadi kurang efektif,” kata Bielieskov, analis senjata Ukraina. “Jika Anda mengerahkan mereka dalam jumlah besar, Anda tentu tidak akan menembak jatuh setiap jet dan helikopter Rusia. Tetapi Rusia harus membayar harga yang mahal untuk sebuah serangan.”