TEMPO.CO, Jakarta - Simon Leviev, pria yang terkenal karena kisahnya diangkat oleh Netflix, membantah bahwa dia telah menipu. Pria asal Israel ini menjadi fokus dari film dokumenter "The Tinder Swindle." Dalam film itu dikisahkan bahwa banyak wanita yang terhubung dengan Leviev di aplikasi kencan Tinder.
Para korban mengklaim bahwa Simon Leviev memikat mereka dengan cerita palsu sebagai pewaris kaya dari pedagang berlian dan menipu mereka hingga jutaan dolar. Dalam sebuah wawancara yang dilaporkan akan ditayangkan Senin dan Selasa di "Inside Edition," Leviev membantah tuduhan tersebut.
"Saya hanya seorang pria lajang yang ingin bertemu dengan beberapa gadis di Tinder," katanya dalam klip yang dibagikan di saluran YouTube acara tersebut. "Aku bukan penipu Tinder."
Seorang wanita yang diidentifikasi sebagai pacarnya dan berprofesi sebagai model juga menjadi bagian dari wawancara tersebut. Film Tinder Swindler ini menurut Netflix sudah ditonton lebih dari 50 juta kali.
Seperti yang terlihat dalam film dokumenter, Simon Leviev dihukum karena penipuan, pencurian, dan pemalsuan di negaranya di Israel. Ia dijatuhi hukuman 15 bulan penjara pada Desember 2019. Dia menjalani hukuman lima bulan sebelum dibebaskan.
Selain itu, Simon Leviev atau Simon Hayut juga diblokir oleh aplikasi kencan Tinder. Ia di-blacklist setelah film dokumenter Netflix The Tinder Swindler yang merinci tentang dugaan penipuannya dirilis dan menjadi viral.
Pada Senin, 5 Februari, juru bicara Tinder mengatakan kepada E! News telah melarang Simon Leviev atau nama-nama lain yang digunakan oleh Simon Hayut mengakses aplikasi ini. "Kami melarang Simon Leviev dan semua aliasnya setelah kisahnya dipublikasikan pada 2019. Dia secara permanen dilarang dari Tinder," ujar juru bicara Tinder.
Menurut Tinder, menjelang rilis film dokumenter The Tinder Swindler tersebut, pihak perusahaan melakukan penyelidikan internal tambahan. Ternyata Simon Simon Leviev tidak aktif di Tinder dengan nama aliasnya yang membuat dia dikenal tersebut.
Baca: Simon Leviev Diblokir dari Tinder Setelah The Tinder Swindler Meledak
CNN | E!