Itu tidak luput dari perhatian kandidat partai yang berkuasa untuk pemilihan presiden 9 Maret, Lee Jae-myung. Dalam sebuah langkah yang dilihat sebagai merayu pemilih muda, Lee bulan lalu mengatakan tidak masuk akal jika industri itu ilegal, karena omsetnya bisa mencapai 1 miliar dolar AS dan berjanji untuk mendukung pengesahan undang-undang legalisasi tato yang mandeg di parlemen.
"Saya sangat berterima kasih atas janji itu. Ini mungkin inspirasi artistik terbaik yang dimiliki para seniman tato baru-baru ini," kata Doy, yang bernama asli Kim Do-yoon, di ruang tamunya.
Lee saat ini membuntuti Yoon Suk-yeol dari oposisi utama konservatif People Power Party, 34% menjadi 41%, menurut jajak pendapat publik oleh Gallup Korea.
Pihak Yoon belum memutuskan posisinya pada tato tradisional tetapi mendukung legalisasi yang disebut tato kosmetik, yang semi permanen dan populer di Korea Selatan untuk mempercantik alis, garis mata dan garis rambut.
Ahn Cheol-soo, kandidat ketiga dengan dukungan 11% yang alisnya ditato agar terlihat lebih lebat, belum mengumumkan posisinya tentang masalah ini.
Dukungan publik untuk melegalkan tato tampaknya semakin meningkat.
Menurut jajak pendapat Gallup Korea tahun lalu, 81% orang Korea Selatan berusia 20-an dan sekitar 60% dari mereka yang berusia 30-an dan 40-an mendukung legalisasi.
Sekitar 3 juta orang di Korea Selatan memiliki setidaknya satu tato dan jika tato kosmetik semi permanen dihitung, jumlahnya meningkat menjadi 13 juta, menurut perkiraan tahun 2018 oleh pembuat perangkat medis lokal Standard.
Berikutnya: Tato identik dengan gangster?