TEMPO.CO, Jakarta -Taliban akan mempertimbangkan kembali kebijakan terhadap Amerika Serikat, jika Presiden Joe Biden tidak membatalkan keputusannya tentang pengembalian setengah dari US$7 miliar atau Rp100 triliun uang Afghanistan di Negeri Paman Sam.
Biden mengumumkan akan memberikan separuh dana itu bagi korban dan keluarga 9/11. Taliban menilai tindakan yang dilakukan pemerintah Amerika hanya memanaskan situasi.
"Jika Amerika Serikat melanjutkan tindakan provokatifnya, Pemerintah akan dipaksa untuk mempertimbangkan kembali kebijakannya terhadap negara itu," kata pernyataan dari Taliban dilansir dari Reuters Selasa 16 Februari 2022.
Rencana Biden meminta setengah dari dana tersebut berdasarkan pada litigasi para korban terorisme AS, termasuk kerabat mereka yang tewas dalam serangan 9/11.
Meskipun tidak satu pun orang Afghanistan terlibat 9/11, pemimpin al Qaeda Osama bin Laden yang merupakan dalang penyerangan itu, dinilai pemerintah AS mendapat perlindungan dari pemerintah Taliban saat itu.
Taliban menilai sikap Amerika Serikat akan dapat memicu kesalahpahaman internasional dan merusak hubungannya dengan Afghanistan, jika keputusan itu tidak dibatalkan. "Serangan 9/11 tidak ada hubungannya dengan Afghanistan," kata pernyataan Taliban.
Secara terpisah, dalam sebuah wawancara dengan media pemerintah Afghanistan RTA, Mullah Yaqoob - penjabat menteri pertahanan Afghanistan dan putra pendiri Taliban Mullah Omar - juga menyebut keputusan itu kejam. "Tidak ada warga Afghanistan yang terlibat dalam insiden itu (9/11) sama sekali," kata Yaqoob.
Rencana Amerika mencairkan setengah aset bank sentral Afghanistan yang dibekukan adalah untuk membantu warga Afghanistan yang berjuang dengan krisis kemanusiaan. Namun, AS menahan sisanya untuk kemungkinan memenuhi tuntutan hukum korban 9/11 yang berlangsung di pengadilan AS.
Aset Afghanistan senilai US$7 miliar itu disimpan di Bank Sentral New York, sejak Taliban mengambil alih kekuasaan pada Agustus tahun lalu, dari pemerintahan yang didukung Barat.
Baca juga: AS Ambil Separuh Dana Pemerintah Afghanistan untuk Korban 11 September
SUMBER: REUTERS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.