TEMPO.CO, Jakarta - CEO dan Founder Hamaren Group Japan, Usman Naito, menceritakan perjalanan bisnisnya di Jepang, yang penuh lika-liku sampai akhirnya meraih kesuksesan. Pria asal Magetan, yang menginjak tanah Negeri Sakura sebagai pekerja pada 2000 itu, akhirnya banting setir menjadi pengusaha enam tahun kemudian.
"Saat kerja saya ambil lisensi konstruksi sehingga saya bisa bisnis sendiri tahun 2006, tapi sayang tahun 2010 terjadi
krisis. Saya kemudian beralih ke teknik mesin, saya kumpulkan orang Jepang di sekitar sini untuk membuat perkumpulan, yang disebut Japan Indonesian Consultancy," kata Usman di acara Ngopi Sore Tempo bertajuk ‘Kiat Berbisnis di Negeri Orang’, Jumat, 4 Februari 2022.
"Di situ kami mendorong investasi SME di Jepang untuk bisa berinvestasi di Indonesia karena di dalam negeri juga terasa krisisnya, sehingga kesempatan juga buat mereka untuk bisa investasi ke Indonesia. Inilah yang menjadi cikal bakal sehingga kami bisa mendirikan Hamaren Coorporation," papar Usman yang sekarang sudah 20 tahun lebih hidup di Jepang.
Hamaren adalah konsultan pengembangan bisnis. Perusahaan ini memberikan dukungan untuk semua pengusaha Jepang yang ingin memperluas bisnis ke Indonesia. Mereka juga memiliki layanan transportasi dan sudah melakukan distribusi ke beberapa pelanggan sejak awal 2015 yang didatangkan langsung dari Thailand dan Jepang.
Perihal bisnis yang dikembangkan sampai sekarang beroperasi di Cikarang, Anggota Indonesia Diaspora Network ini menyebut pengembangan jejaring merupakah salah satu kunci sukses.
"Kesulitan pasti ada apabila kita sebagai pendatang, link pasti sedikit, kemudian edukasi kita terbatas, pengetahuan kita. Yang perlu kita ketahui adalah regulasi yang ada kemudian kita menguasai budaya yang ada," kata Usman.
"Saat saya membut Japan-Indo Consultancy itu free, sehingga bisa mengembangkan link kita baik ke pemerintahan atau
swasta. Sehingga pas kita mau
running kita punya linknya, karena free, perusahaan minta advis dari kita bagaimana membangun bisnis di Indonesia," tutur Usman.