TEMPO.CO, Jakarta - Taro Kono, pejabat tinggi di Partai Liberal Demokrat, yakni sebuah partai berkuasa di Jepang, berharap pembatasan di Jepang untuk mengatasi wabah virus corona, bakal dilonggarkan pada Maret 2022. Jepang adalah salah satu negara G7, yang paling ketat memberlakukan aturan Covid-19.
Sudah hampir dua tahun wilayah perbatasan Jepang ditutup. Pelajar, peneliti dan kalangan pekerja di Jepang sangat terganggu oleh pembatasan ini. Para pengusaha pun memperingatkan kondisi ini kemungkinan bisa berdampak pada ekonomi, terutama di tengah ketatnya pasar tenaga kerja.
Presiden kapal pesiar Princess Cruises, Jan Swartz ( tengah) menyapa seorang penumpang dengan cara membungkuk setelah berakhirnya masa karantina wabah penyakit coronavirus (COVID-19), di dermaga di Yokohama, Jepang, 20 Februari 2020 Princess Cruises via REUTERS
Aturan Covid-19 di Jepang pada tahun lalu sempat dilonggarkan, di mana hal tersebut disambut positif oleh masyarakat Jepang. Namun pembatasan diketatkan lagi pada akhir November 2021 menyusul munculnya varian omicron.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida memperkirakan pembatasan di Jepang akan diberlakukan hingga akhir Februari 2022. Hampir 80 persen populasi Jepang sudah suntik vaksin virus corona, namun baru 4 persen yang mendapat suntik vaksin booster.
“Mari kita berharap karantina akan dicabut per 1 Maret 2022. Ini mungkin bisa terjadi, mungkin juga tidak terwujud, namun yang terpenting kita siap-siap,” kata Kono.
Kono, yang merupakan anggota parlemen Jepang dan sering disebut sebagai Perdana Menteri Jepang di masa depan, mengatakan dia menyetujui pembatasan di wilayah perbatasan, namun pelaksanaannya cacat. Menurutnya, Jepang tidak seharusnya mendiskriminasi WNA karena omiron tidak mengenal apakah itu orang Jepang atau bukan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kasus Baru Covid-19 di Tokyo Tembus Rekor Tertinggi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.