TEMPO.CO, Jakarta -Tonga akan melakukan lockdown atau penguncian wilayah pada Rabu 2 Februari 2022, setelah dua pekerja pelabuhan di ibu kota Nuku'alofa dites positif COVID-19 sehari sebelumnya.
Seperti dilansir France24, Perdana Menteri Tonga Siaosi Sovaleni mengatakan dalam konferensi pers pada Selasa malam, bahwa Tonga akan memulai penguncian nasional pada pukul 18:00 Rabu waktu setempat. Situasi akan ditinjau setiap 48 jam.
Hal ini terpaksa dilakukan setelah negara kepulauan itu mencatat dua kasus positif COVID-19 di antara para garda depan yang menangani pengiriman bantuan yang masuk. Kasus COVID-19 terdeteksi saat negara Pasifik itu berjuang untuk pulih dari letusan gunung berapi yang menghancurkan bulan lalu.
Sovaleni mengatakan keduanya bekerja di pelabuhan ibu kota, di mana bantuan kemanusiaan telah mengalir dari seluruh dunia sejak letusan 15 Januari.
Ledakan vulkanik, salah satu yang terbesar yang tercatat dalam beberapa dekade, menghasilkan gelombang tsunami besar dan menyelimuti negara pulau itu dengan abu beracun, merenggut tiga nyawa.
Tonga menutup perbatasannya pada awal 2020 saat pandemi COVID-19 melanda dunia.
Sejak itu, negara berpenduduk 100 ribu itu hanya mencatat satu kasus Covid-19, seorang pria yang kembali dari Selandia Baru pada Oktober tahun lalu dan sejak itu pulih sepenuhnya.
Namun, ledakan dahsyat dari gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai, yang terletak sekitar 65 kilometer utara ibu kota Nuku'alofa, menciptakan bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sebagai tanggapan, kapal angkatan laut dari Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris telah mengirimkan bantuan termasuk air minum, pasokan medis, dan peralatan teknik.
Semua pengiriman telah ditangani menggunakan protokol "tidak ada kontak" yang ketat dalam upaya untuk mencegah virus.
Sovaleni tidak mengungkapkan kapal mana yang digunakan oleh orang-orang yang terkena dampak itu. Dia mengatakan mereka tidak menunjukkan gejala dan divaksinasi ganda, bersama dengan sekitar 85 persen populasi Tonga.
HMAS Adelaide Australia berlabuh di Nuku'alofa untuk menurunkan pasokan pekan lalu, meskipun ada wabah Covid-19 yang menginfeksi lebih dari 20 awaknya.
Pembaruan PBB akhir pekan lalu mengatakan air minum tetap menjadi tantangan utama yang dihadapi Tonga dan sekitar 1.500 orang masih mengungsi.
Komunikasi tetap tidak merata setelah letusan merusak kabel bawah laut yang menghubungkan Tonga ke seluruh dunia. Para pejabat Tonga mengatakan kapal perbaikan kabel spesialis diperkirakan tiba minggu ini dan akan memakan waktu setidaknya dua minggu untuk memperbaiki kerusakan.
Baca juga: Hindari Wabah COVID-19 di Tonga, PBB Siapkan Operasi Bantuan Jarak Jauh
SUMBER: FRANCE24
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.