TEMPO.CO, Jakarta -Cina dilaporkan telah mengizinkan Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Hak Asasi Manusia mengunjungi Xinjiang pada paruh pertama 2022 setelah Olimpiade Musim Dingin Beijing.
Seperti dilansir Reuters Jumat 28 Januari 2022, laporan ini diungkap oleh media South China Morning Post mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.
Laporan South China Morning Post pada Kamis waktu setempat mengutip sumber yang mengatakan bahwa persetujuan untuk kunjungan diberikan setelah berakhirnya Olimpiade Musim Dingin Beijing yang berlangsung 4-20 Februari. Kunjungan ini diberikan dengan syarat perjalanan itu harus "ramah" dan bukan sebuah investigasi.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia menuduh Cina melakukan pelanggaran hak asasi manusia besar-besaran terhadap kelompok minoritas Muslim Uyghur dan kelompok minoritas lainnya di wilayah barat Xinjiang. Pelanggaran ini termasuk penahanan massal, penyiksaan dan kerja paksa.
Amerika Serikat bahkan menuduh Cina melakukan genosida.
Beijing membantah semua tuduhan penyiksaan terhadap Uyghur dan Muslim keturunan Turki. Mereka berdalih tindakan keras dilakukan untuk memerangi ekstremisme agama.
Komisaris hak asasi manusia Amerika Serikat Michelle Bachelet telah melakukan negosiasi dengan Cina dalam kunjungannya sejak September 2018.
Namun, Kementerian luar negeri Cina, misi Cina untuk PBB di New York, dan PBB tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Seperti pada 2008, Olimpiade kembali menyoroti catatan hak asasi manusia Cina, yang menurut para kritikus telah memburuk sejak saat itu. Washington menyebut perlakuan Beijing terhadap Muslim Uyghur sebagai genosida dan mendorong boikot diplomatik dari Amerika Serikat dan negara-negara lain.
"Tidak seorang pun, terutama diplomat hak asasi manusia terkemuka di dunia, harus tertipu oleh upaya pemerintah Cina untuk mengalihkan perhatian dari kejahatan terhadap kemanusiaan yang menargetkan Uyghur dan komunitas Turki lainnya," Sophie Richardson, Direktur Cina di Human Rights Watch, mengatakan kepada Reuters di pernyataan yang dikirim melalui email pada hari Jumat.
Baca juga: 7 Fakta tentang Xinjiang, Uighur dan Situasi Saat Ini
SUMBER: REUTERS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.